MASAKINI.CO – Kami Gudang Petualang. Komunitas kecil para anak muda yang miliki hobi sama; mendaki gunung. Inilah sepotong cerita petualangan selama 19 hari menikmati indahnya Gunung Peut Sagoe.
Ekspedisi kami bertujuh, mulai dari Gampong Lutung, Kecamatan Mane, Pidie. Desa terdekat dan persis di kaki gunung api Peut Sagoe dengan ketinggian 2.780 mdpl.
Perjalanan ini diawali dengan menapaki persawahan Gampong Lutung. Berlanjut melewati rimba, padang rumput hingga sungai bertabur batu licin. Walau bermandi peluh tiada letih tersisa saat menemukan edelwis, kantong semar, bunga bangkai bahkan seismograf yang terbengkalai.
10 hari perjalanan, letih yang kami rasakan terbayar dengan indahnya Danau Keumiki. Warga setempat juga menyebutnya dengan nama Paya Kungki. Kami tidak bermalam di sini, daratannya pelan-pelan tenggelam berbahaya untuk mendirikan tenda. Sehingga perjalanan dilanjutkan.
Di danau yang berada sekitar 2.110 mdpl ini, terang terlihat puncak Peut Sagoe diapit puncak Apui (api) sekitar 2.300 mdpl dan puncak Tutong (terbakar). Warga setempat meyakini Apui sempat menyemburkan lahar dingin.
12 hari telusuri rimba, akhirnya memilih bermalam di tepi puncak Tutong. Sembunyi dari angin kencang, kami mendirikan tenda di savana. Cukuplah untuk sekedar melindungi tenda.
Puncak bebatuan kars ini tanpa pepohonan, bau belerang menyengat dan sering berguncang. Lengkap memberi isyarat bagi kami; api yang bersemayam terus bergerak. M Aulia
Discussion about this post