MASAKINI.CO – Bagi anda pengguna desktop atau pun pengguna laptop berbasis windows, kini anda bisa menginstal aplikasi Quran ini Word. Program yang diluncurkan Kementerian Agama lewat pengembangan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) itu bisa dinikmati secara gratis.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dalam keterangannya mengatakan capaian itu adalah upaya Kementerian Agama dalam menyediakan sarana bagi umat dalam beragama. “Kemenag melalui Balitbang Diklat harus betul-betul mampu menangkap esensi tugas menjaga kehidupan beragama. Oleh karena itu, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) terus melakukan pengembangan,” ujar Lukman Hakim usai peluncuran aplikasi itu di Jakarta, kemarin.
Saat ini, menurut Menag, LPMQ tidak hanya menyediakan terjemahan dalam betuk digital yang mudah diakses. Namun juga melakukan kajian-kajian untuk melakukan revisi terjemahan dan tafsir Al-Quran. “Terjemahan yang direvisi, bukan ayat-ayatnya. Terjemahan itu sangat dipengaruhi oleh konteks, situasi, kondisi strategis yang ada pada saat itu. Jadi ini cara kita beragama. Jangan kita merasa yang paling benar dalam beragama,” kata Menag.
Sebagai aplikasi yang dapat diinstal pada komputer berbasis windows dan diintegrasikan pada Microsoft Word, ada beberapa kelebihan yang diberikan pada mereka yang menggunakan aplikasi itu.
Pertama, adalah diberikan kemudahan untuk mencari ayat dan mengutipnya dalam word. Kedua, font yang digunakan mengunakan Rasm Usmani sesuai dengan mushaf standar indonesia.
Ketiga, aplikasi ini dilengkapi dengan terjemahan bahasa indonesia dan bahasa inggris, serta tafsir Tahlili Kemenag. Keempat, aplikasi ini memudahkan pencarian berdasarkan tema-tema dalam Al-Quran.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Abdurahhman Mas’ud menuturkan Quran In Word merupakan salah satu bentuk inovasi kelitbangan yang dilakukan oleh LPMQ untuk menjawab kebutuhan masyarakat. “Dalam masa pre launching, kurang dari tujuh hari sebelum hari ini, Quran In Word sudah diakses lebih dari 18.500 orang. Artinya aplikasi ini banyak peminatnya dan merupakan kebutuhan masyarakat,” ujar Abdurahman.
Abdurrahman berharap, ke depan, Badan Litbang dan Diklat Kemenag dapat menyajikan hasil-hasil inovasi penelitian kehidupan keagamaan yangd apat menjawab kebutuhan masyarakat. “Jadi hasil penelitian tidak hanya berakhir di perpustakaan,” kata Abdurrahman. []