MASAKINI.CO – Anggota Komisi XI DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal mengecam keras pernyataan rektor pemerintah Budi Santosa Purwokartiko yang diduga rasis yang menyebutkan mahasiswa menutup kepala atau berjilbab ala manusia gurun.
Rektor Institut Teknik Kalimantan ini dalam halaman facebooknya menuliskan “Mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind,” tulis rektor tersebut.
Menurut Illiza, kalimat “mahasiswa menutup kepala ala manusia gurun” tidak layak diungkapkan apalagi oleh seorang profesor apalagi Budi juga merupakan rektor pemerintah.
“Dalam pernyataannya itu, Prof. Budi seakan dengan sengaja melakukan pembedaan berdasarkan ras, dan ini juga saya kira menimbulkan kebencian pada golongan tertentu, atau xenophobic” jelasnya.
Bahkan kata Illiza, pernyataan Prof Budi ini sudah memojokan agama tertentu, karena diketahui bahwa agama yang memerintahkan untuk menutup kepala adalah agama Islam.
“Dengan pernyataannya yang menyebutkan ‘Otaknya benar-benar openmind’, ini secara tidak langsung sudah menyindir mahasiswa-mahasiswa yang menutup kepala itu tidak memiliki pemikiran yang terbuka, ini jelas menyindir dan memojokan mahasiswa dari agama tertentu,” katanya.
Dikatakannya, apa yang dituliskan Prof Budi sangat bertentangan dengan dasar negara Indonesia, Pancasila. Rasisme dan xenophobic bertentangan dengan nilai Pancasila, karena rasisme melanggar nilai kemanusiaan dan keadaban.
“Bukan hanya itu, rasis juga bertentangan dengan agama kita, Islam, dalam Islam, Allah menyebutkan bahwa telah menciptakan kita dari laki-laki dan perempuan, kamudian jadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita ini saling mengenal. dan yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa, itu disebutkan dalam Al-Quran surat Alhujarat ayat 3,” tandasnya.[]