MASAKINI.CO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi dipanggil ke Kemendagri karena ‘pengaduan’ melalui sebuah surat yang tak ada nama pengirim alias surat kaleng.
Mahdi mengatakan masalah yang diadukan si pengirim surat kaleng itu, terkait layanan dasar yang justru telah morat marit sejak lama, jauh sebelum dirinya menjadi Pj Bupati Aceh Barat.
“Saya berpikir positif saja atas pemanggilan tersebut, karena itu menjadi bukti bahwa semua orang peduli dan sayang terhadap Aceh Barat. Dan saya telah menjelaskan secara detail kepada pihak terkait di Kemendagri dan mereka akhir nya paham dengan situasi yang sebenarnya,” kata Mahdi, Kamis (2/3/2023).
Menurutnya, jika benar pemanggilan itu karena surat anonim tersebut, tentu hal tersebut sangat disayangkan. Karena bisa jadi seorang kepala daerah akan bolak balik ke Jakarta, untuk melakukan klarifikasi atas surat pengaduan yang anonim itu.
“Namun kami tetap memberikan penjelasan terkait apa yang ditanyakan, alhamdulillah setelah kita beri jawaban, mereka akhirnya mengerti dengan duduk persoalan sebenarnya. Dan kini persoalan itu telah dinyatakan clean and clear, karena mereka akhirnya mengetahui punca persoalan sebenarnya,” ujar Mahdi.
Pada sisi lain, Mahdi menambahkan, dirinya selalu terbuka dengan masukan dan kritikan sekalipun. Karena itu menurutnya adalah bagian dari dinamika sebuah kepemimpinan yang dinamis dan responsif. Lebih dari itu juga upaya transparansi serta mewujudkan birokrasi yang akuntabel di tubuh Pemkab Aceh Barat.
“Namun perbaikan ke arah itu tentu tidak semuda membalik telapak tangan,” katanya.
“Semuanya butuh proses dan langkah yang tepat, terukur serta tentu saja juga tak lepas dengan kondisi anggaran daerah. Pokoknya kita welcome saja dengan semua kalangan yang ingin mewujudkan Aceh Barat sejahtera dan bermartabat,” pungkas Mahdi Efendi.
