MASAKINI.CO – Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan akan berakhir lebih awal menyusul peringatan badai topan muncul pada Senin (7/8/2023).
Sebelum peringatan topan muncul, gelaran Jambore Pramuka Dunia juga sudah terganggu akibat gelombang panas ekstrem yang melanda Korsel saat ini. Sekitar ribuan peserta dari tiga negara batal mengikuti acara tahunan tersebut.
“The World Organization of the Scout Movement menerima konfirmasi pagi ini dari Pemerintah Korsel bahwa karena dampak yang diperkirakan dari Topan Khanun, kepulangan seluruh peserta dipercepat (lebih awal),” bunyi pernyataan badan pramuka dunia dilansir dari AFP.
Sekitar 43.000 orang dari 158 negara termasuk Indonesia bergabung dalam Jambore tahunan ini yang saat ini digelar di Provinsi Jeolla Utara.
Jambore kali ini berlangsung ketika Korsel dihadapkan dengan musim panas ekstrem. Ratusan peserta pun dilaporkan jatuh sakit hingga memaksa pemerintah Korsel mengerahkan dokter militer dan bus-bus berpendingin ruangan untuk menolong para peserta yang terdampak suhu ekstrem.
Suhu di lokasi jambore dilaporkan konsisten berada di atas 33 derajat Celcius.
“Kami mendesak pemerintah untuk mempercepat rencana keberangkatan (kepulangan) dan menyediakan semua sumber daya dan dukungan yang diperlukan bagi para peserta selama mereka tinggal dan sampai mereka kembali ke negara asal mereka,” kata badan pramuka itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan ribuan kontingen Indonesia dalam gelaran Jambore Dunia 2023 di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan, bakal segera dipindahkan buntut topan Khanun yang diprediksi bakal menerpa negara itu dalam waktu dekat.
“Jadi intinya memang ada prediksi bahwa topan Khanun akan mendekati area tersebut pada tanggal 9-10 Agustus. Oleh karena itu ada rencana-rencana baru yang sudah dibikin dan anak-anak kita menurut rencana akan mulai dipindahkan besok sekitar siang dan sore,” kata Retno di Istana Negara, Senin (7/8/2023).