MASAKINI.CO – Bak menemukan lokasi harta karun tersembunyi, Boni dan temannya terpaku sesaat di mulut pintu gerai mainan yang kini ada di depan mereka. Keduanya masih tak percaya ternyata konter yang berada di lantai tiga Suzuya Mall itu memiliki etalase khusus mainan yang sedang mereka incar.
Plaza yang merupakan pusat perbelanjaan warga Kota Banda Aceh itu, belumlah dilahap si jago merah waktu itu. Boni dan temannya pun, saling lirik satu sama lain disertai senyuman dan rasa tak sabaran.
“Apa kubilang, kan? Memang ada rupanya,” celetuk Boni sembari mengangkat salah satu alisnya dan mengangguk-angguk kecil pertanda bangga pada dirinya sendiri.
Tak perlu menunggu aba-aba, juga tak memedulikan sambutan hangat karyawan gerai mainan tersebut, Boni dan temannya bergegas masuk menuju etalase di mana puluhan mainan yang mereka cari berada. Mereka tak ubahnya pengembara kehausan yang baru saja menemukan oasis.
“Perburuan pun dimulai. Segala detail kecil tidak boleh ada yang terlewat dari pemindaian mata kami, apalagi daftar sudah ada di tangan. Nissan 300ZX Twin Turbo, ’95 Mazda RX-7, ’71 Datsun 510, Porsche 356 Outlaw, dan masih banyak lagi,” Boni menyebut satu per satu nama-nama ‘buruan’ yang masuk ke dalam lis mereka waktu itu, kepada masakini.co Jumat (11/1/2024).
Apa yang disebut Boni barusan merujuk pada nama-nama model mobil Hot Wheels edisi tahun 2021. Hot Wheels sendiri merupakan merek dari replika kendaraan yang kebanyakan berjenis mobil-mobilan berukuran mini dengan skala rata-rata 1:64 atau 64 kali lebih kecil dibanding ukuran sebenarnya.
Hot Wheels sendiri mulai diedarkan sejak 1968. Jenama perusahaan bernama Mattel yang beroperasi di Amerika Serikat ini telah melampaui kegunaannya sebagai mainan karena memiliki nilai koleksi yang diburu di seantero dunia.
Hot Wheels sendiri mulai menjamah Indonesia sejak 2002 yang saat itu diikuti dengan peluncuran trek mobil-mobilan sepanjang 200 meter. Sama seperti di penjuru dunia, pasar mainan jenis ini justru lebih mudah ditemukan di tempat-tempat perbelanjaan seperti swalayan.
“Di dunia ada Walmart, misalnya. Di Indonesia, secara khusus ada di tempat-tempat seperti Indomaret dan Alfamart. Tetapi, saat ini Hot Wheels juga diperjualbelikan di swalayan-swalayan lokal. Saya bahkan menemukannya di beberapa toko mainan di seputaran Banda Aceh,” terang Boni.
Lantas, apa yang sebenarnya dicari oleh para kolektor dari miniatur mobil-mobilan yang ukurannya rata-rata hampir sepanjang jari telunjuk itu, dan sejak kapan miniatur mobil-mobilan tersebut mulai diburu?
Sebagai catatan, mainan sejenis Hot Wheels ini biasa disebut die-cast. Penyebutan ini merujuk pada bahan utamanya yakni metal yang dicetak menyerupai bodi mobil.
Situs Hot Wheels Indonesia menjelaskan bahwa Hot Wheels menjadi incaran kolektor sejak 1995, di mana pada tahun tersebut Mattel mulai meluncurkan seri langkanya. Awalnya seri ‘Treasure Hunts’ Hot Wheels ini diterbitkan sebanyak 10 ribu buah yang disertai keterangan khusus pada setiap kemasannya.
Penerbitan seri khusus ini dilanjutkan pada tahun berikutnya di mana 20 ribu Hot Wheels disebarkan. Tahun berikutnya, Mattel tidak lagi memberi keterangan jumlah seperti sebelumnya dan sebagai gantinya mereka memberi label ‘edisi terbatas’ pada setiap kemasan seri khusus mereka.
Menariknya, Hot Wheels terus berinovasi perihal ciri-ciri khusus yang berkaitan dengan setiap seri langka mereka. Contohnya kemunculan setrip warna hijau serta tulisan Treasure Hunts pada tahun produksi awal 2000-an yang dilanjutkan dengan label mirip peti harta karun pada kemasan seri khusus tersebut.
Ciri-ciri ini berubah lagi, di mana periode tahun 2003-2006, setiap seri langka Hot Wheels ditandai dengan label T-Hunts beserta gambar peti harta karun dengan setrip warna hijau. Tahun berikutnya, pemburu Hot Wheels kembali dikejutkan dengan kemunculan seri khusus ‘Super Treasure Hunts’.
Seri khusus ini dapat dibedakan dengan cara melihat ada tidaknya tulisan TREA$URE HUNT$ pada tiap setrip hijaunya. Di sini Mattel juga mulai memberlakukan penggunaan ban karet serta pelek khusus disebut Real Riders pada Hot Wheels Super Treasure Hunts untuk membedakan kelas dari seri Treasure Hunts biasa.
Periode penerbitan 2009-2010, seri Super Treasure Hunts dapat ditandai dengan adanya label TREA$URE HUNT$ pada setrip hijau yang tercantum di sisi kanan kemasan. Sementara itu, seri Treasure Hunts biasa dapat dikenali dengan adanya setrip hijau di kanan bawah serta label TREA$URE HUNT$ yang tercantum di sisi bawah kemasan.
Entah apa yang dipikirkan oleh pihak manajemen Mattel, dua tahun kemudian perubahan kembali dilakukan untuk membedakan seri khusus dari terbitan Hot Wheels pada umumnya. Setrip hijau yang sebelumnya berada di sebelah kanan kemasan kali ini ditempatkan di bagian bawah.
Seri langka Hot Wheels memiliki label yang sama dan masih dibedakan dari penggunaan ban serta pelek premium antara kedua seri tadi. Namun, lagi-lagi para pemburu si kecil Mattel kembali ditantang dengan adanya perubahan ciri-ciri baru yang mulai berlaku sejak 2013 sampai saat ini.
Salah satu ciri khas yang membedakan antara seri Super Treasure Hunts dengan Treasure Hunts itu bisa dilihat dari penempatan label berupa logo lidah api yang tersembunyi di balik plastik laminasi bening pembungkus mobil. Warna silver berarti seri Treasure Hunts biasa, tetapi jika anda menemukan logo tersebut berwarna keemasan, maka segeralah bawa pulang.
“Jenis Super Treasure Hunts itu juga bisa dilihat dari adanya tulisan kecil ‘TH’ pada bodi mobil atau juga bisa ditandai dari warnanya yang metalik, mengilat serta agak gelap. Jenis cat ini, bagi para diecaster disebut spectraflame,” Boni menerangkan.
Menurut Boni, harga Hot Wheels seri Super Treasure Hunts mungkin hanya dibandrol Rp 30 ribuan saat dibeli di swalayan seperti Indomaret atau Alfamart, tetapi di pasar para kolektor, harganya bisa berubah fantastis hingga jutaan rupiah.
“Tetapi, itu masih murah. Satu atau dua juta itu kecil. Di dunia kolektor, ada Over Chrome Camaro produksi Mattel terbitan 1968 senilai 350 juta, kemudian Over Chrome Mustang terbitan 1968 dihargai 560 juta, bahkan yang paling gila itu katanya Pink, Rear-Loading Beach Bomb. Hot Wheels keluaran 1969 ini berapa harganya? RP 2,45 miliar!” Boni bercerita panjang lebar.
Kelangkaan dan nilai jual yang tinggi membuat swalayan atau gerai-gerai mainan yang menjual Hot Wheels menjadi ladang perburuan bagi para kolektor seperti yang dilakukan oleh Boni dan temannya. Setiap tahun, Mattel mengeluarkan seri khusus untuk produksi miniatur mainan mereka tersebut.
Hot Wheels juga terbit dengan varian jenis yang berbeda-beda mengikuti perubahan tahun. Terkadang mengeluarkan serial yang merujuk pada karakter fiksi tertentu, seperti Batman dan sebagainya, terkadang juga kolaborasi dengan produsen mobil tertentu seperti BMW, Lamborghini, dan sebagainya.
Boni sendiri mengaku perburuan mereka di gerai mainan lantai tiga Suzuya Mall pada malam itu sama sekali tidak menghasilkan apa-apa. Mereka tidak menemukan seri Super Treasure Hunts dan Treasure Hunts biasa di tempat itu dan hanya membeli jenis biasa yang tidak memiliki nilai koleksi.
Ketika mereka berniat kembali ke sana setelah menunggu edisi 2022 beredar di pasaran, plaza kebanggaan Setui rupanya telah digagahi oleh api awal April 2022. Padahal, gerai tersebut satu-satunya yang dianggap oleh Boni memiliki etalase Hot Wheels paling lengkap.
“Sejujurnya belum satu pun Super Treasure Hunts yang mendarat di parkiran Hot Wheels saya karena menemukannya itu ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. Saya hanya memiliki beberapa seri Treasure Hunt biasa. Tapi, di antara koleksi saya itu saya punya andalan yaitu Toyota AE-86 Corolla 2013 alias Initial D,” Boni menghibur diri.
Menurut Boni, sampai saat ini, di tengah-tengah kesibukannya, ia masih menyempatkan diri untuk berburu Hot Wheels terutama saat dirinya kebetulan singgah untuk membeli sesuatu di swalayan. Tetapi, ia berprinsip ogah membeli edisi Hot Wheels di luar seri Super Treasure Hunts dan Treasure Hunts.
“Sebagai diecaster, memang tidak ada salahnya membeli Hot Wheels di luar jenis yang dua tadi. Nilai koleksinya juga bisa muncul ketika kolektor berhasil mengumpulkan edisi khusus yang diterbitkan per grup dalam sekali edisi. Ada juga kolektor yang mengumpulkan berdasarkan warna, pink semua misalnya. Itu pribadi masing-masing,” Boni pun memungkasi percakapan kami.