MASAKINI.CO β Badan PBB untuk pengungsi UNHCR dan badan migrasi IOM, menyatakan keprihatinannya atas kejadian kapal pengangkut pengungsi Rohingya terbalik di perairan laut Aceh Barat.
Meski tim SAR gabungan yang dikomandoi Basarnas Banda Aceh berhasil menyelamatkan 75 etnis Rohingya (enam diselamatkan nelayan) itu, UNHCR dan IOM mengatakan kemungkinan kejadian tersebut menelan korban jiwa yang besar.
βKarena pengungsi yang diselamatkan mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang. Jika hal ini benar, maka ini akan menjadi insiden dengan korban jiwa terbesar sepanjang tahun ini,β tulis pernyataan bersama UNHCR dan IOM diterima masakini.co, Jumat (22/3/2024).
Kendati demikian, kedua badan PBB ini menyampaikan apresiasi kepada pihak berwenang di Indonesia dan masyarakat lokal atas upaya penyelamatan jiwa para pengungsi Rohingya dari kapal mereka yang terbalik di laut Aceh Barat.
UNHCR dan IOM memastikan memberikan bantuan kemanusiaan dan perlindungan darurat kepada pengungsi yang baru tiba di Β Indonesia itu. Mereka bekerja sama dengan lembaga pemerintah, mitra LSM, dan masyarakat lokal untuk memberikan lingkungan yang aman bagi pengungsi dan memfasilitasi akses terhadap layanan-layanan penting.
βMencakup penyediaan layanan kesehatan (termasuk dukungan kesehatan mental), perbaikan tempat penampungan sementara, memastikan akses terhadap air bersih, makanan, sanitasi, dan pengelolaan limbah,β isi pernyataan tersebut.
Berdasarkan data kedua badan PBB itu, pada tahun 2023 lebih dari 2.300 pengungsi Rohingya tiba di Indonesia. Peningkatan signifikan mulai terjadi bulan November dan seterusnya.
βJumlah ini melampaui jumlah kedatangan dalam empat tahun sebelumnya secara keseluruhan,β bunyi pernyataan itu.