MASAKINI.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Aceh Besar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diperkirakan melanda sejumlah perairan di Aceh dalam beberapa hari ke depan.
Kondisi ini dinilai dapat menghambat aktivitas nelayan tradisional dan meningkatkan risiko kecelakaan laut.
Forecaster on Duty (FOD) BMKG Aceh Besar, Dedi Ardana, menyebutkan gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter atau kategori sangat tinggi diprediksi terjadi di perairan Sabang–Banda Aceh dan perairan Aceh Besar hingga Meulaboh.
Kondisi tersebut tergolong ekstrem dan sangat membahayakan kapal-kapal nelayan berukuran kecil hingga menengah.
Sementara itu, gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan utara Pidie Jaya–Aceh Besar, perairan Aceh Singkil–Pulo Banyak, serta perairan Aceh Barat Daya–Simeulue dan perairan selatan Simeulue.
“Begitu juga dengan kecepatan angin terjadi mulai 07-38 knot,” kata Dedi, Minggu (20/7/2025).
Dedi menegaskan, gelombang dengan ketinggian di atas 1,5 meter dan kecepatan angin mencapai 15 knot dapat berisiko keselamatan pelayaran, khususnya bagi perahu nelayan.
“Namun berbeda dengan kapal Ferry berisiko keselamatan jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter,” sebutnya.
Tak hanya itu, gelombang tinggi juga bisa merusak alat tangkap dan menurunkan hasil tangkapan nelayan. Oleh karena itu, jika sudah ada peringatan resmi dari BMKG, biasanya pihak pelabuhan akan melarang nelayan untuk melaut demi keselamatan mereka.
“Kalau gelombang sudah lebih dari 2,5 meter, nelayan umumnya akan memilih menunggu. Apalagi jika lebih dari 4 meter, kondisi itu sangat berbahaya,” tambah Dedi.