Di Depan Pendamping Desa, Dyah Bicara Pencegahan dan Penanganan Stunting

Dyah Erti Idawati saat Rakornas Forum Peningkatan Konsumsi Ikan di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta Pusat.[Ist]

Bagikan

Di Depan Pendamping Desa, Dyah Bicara Pencegahan dan Penanganan Stunting

Dyah Erti Idawati saat Rakornas Forum Peningkatan Konsumsi Ikan di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta Pusat.[Ist]

MASAKINI.CO – Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh mengajak seluruh inovator-inovator desa untuk sama-sama mengampanyekan pencegahan dan penanganan stunting. Hal tersebut dianggap penting untuk melahirkan generasi terbaik di Indonesia.

“Para pendamping desa ini adalah ujung tombak layanan masyarakat dalam rangka pembangunan Indonesia ke depan,” kata Dyah pada para pendamping desa yang tengah mengikuti rapat koordinasi Program Inovasi Desa tahun 2019, di Amel Convention Hall, Rabu 4/9.

Dyah mengatakan, para orang tua harus mengutamakan pemberian makanan bergizi pada anak sejak usia dalam kandungan. Artinya, asupan gizi ibu mengandung harus tercukupi termasuk saat dia menyusui. “Hingga anak usia 2 tahun, itu usia rentan. Kita bulan mengkhawatirkan pendek posturnya, tapi lebih pada kecerdasannya,” kata Dyah.

Dyah mengatakan, kondisi kecerdasan anak yang menderita stunting berada di bawah rata-rata anak normal. Karena itu ia mengimbau agar orang tua senantiasa menjaga buah hati sejak dari dalam kandungan. Bukan hanya itu, anak yang terkena stunting akan mengalami gangguan perkembangan, penurunan kemampuan kognitif, produktivitas menurun dan rentan terkena penyakit.

Sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting, PKK Aceh membuat progam Rumoh Gizi, tempat di mana pemerintahan gampong secara terkonsep memastikan asupan gizi ibu mengandung, menyusui dan batuta tercukupi gizinya.

Selain itu, Dyah meminta agar pemerintahan gampong menyisihkan sebagaian dana desa untuk operasional Rumoh Gizi. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist