MASAKINI.CO — Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menghimbau kepada warga Kota Banda Aceh Aceh agar tidak merayakan pergantian tahun 2020 mendatang.

“Kami menghimbau pada seluruh warga Kota Banda Aceh dan sekitarnya atau yang sedang berada di Kota Banda Aceh untuk tidak merayakan penyambutan tahun baru,” ujarnya pada masakini.co, Selasa (24/12).

Ini bukan kali pertama pemerintah kota menghimbau larangan tersebut, ia mengaku sudah melakukan sejak pertama menjabat sebagai walikota pada 2017 silam.

Menurutnya, larangan merayakan pergantian tahun dihimbau karena tidak sesuai dengan syariat Islam dan adat istiadat juga budaya Aceh.

“Jadi kita berharap masyarakat agar tidak membakar mercon, hura-hura, tidak membuat balapan liar ataupun keonaran lainnya. Buatlah kesejukan di akhir tahun ini,” tegas Aminullah.

Selain itu, pihak pemerintah ikut mengerahkan seluruh personel Satpol-PP dan didukung TNI-Polri untuk patroli proses pergantian tahun baru ke semua desa dan kecamatan di wilayah Kota Banda Aceh.

“Seluruh personel Sappol-PP kita kerahkan dan juga didukung TNI-Polri,” katanya.

Sementara itu, Andre, salah seorang pengusaha warung kopi di Kota Banda Aceh mengaku, himbauan tersebut akan memberi dampak terhadap penurunan jumlah pengunjung ke Kota Banda Aceh, namun tidak signifikan.

Ia menyarankan pada pemerintah agar dapat mengisi pergantian tahun dengan event-event yang dibalut dengan bingkai syariat, sehingga terjadi peningkatan ekonomi dan juga masyarat terhibur.

“Mungkin pemerintah dapat membuat event-event dalam bingkai islami jadi dengan demikian kami dari pengusahapun mendapat keuntungan dan masyarakat lebih terhibur,” jelasnya.

Sedangkan pengusaha lainnya, Olan, mendukung kebijakan tersebut, menurutnya himbauan tersebut tidak berpengaruh dengan angka pengunjung di tempat usahanya.

“Saya mendukung. Terkait jumlah pengunjung, bagi saya sendiri sih tidak berpengaruh,” sebutnya.[]