FAO Prediksi 132 Juta Warga Dunia Kelaparan karena Pandemi

Nelayan angkat ikan untuk dipasarkan di TPI Lampulo Banda Aceh.[Ahlul Fikar]

Bagikan

FAO Prediksi 132 Juta Warga Dunia Kelaparan karena Pandemi

Nelayan angkat ikan untuk dipasarkan di TPI Lampulo Banda Aceh.[Ahlul Fikar]

MASAKINI.CO – Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi 132 juta orang akan menderita kelaparan sampai akhir tahun 2020 karena resesi ekonomi dunia imbas wabah Covid-19.

Organisasi pangan dan pertanian dunia ini memprediksi jumlah penderita kelaparan di dunia juga akan meningkat. Sebelum pandemi, sudah ada lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses tetap untuk makanan yang aman dan bergizi. Di mana hampir 700 juta orang tidur dalam keadaan lapar.

“FAO lahir di tengah bencana. Situasi saat Pandemi covid-19 semakin menjelaskan bahwa misi FAO hari ini tak berubah sejak FAO berdiri 75 tahun lalu. Pandemi covid-19 mengingatkan kita bahwa kecukupan dan keamanan pangan bergizi dan pola makan yang sehat penting untuk semua orang,” kata Victor Mol, Perwakilan FAO di Indonesia, dalam keterangan resminya, Jumat 16/10.

Viktor mengatakan dunia membutuhkan inovasi dan kemitraan yang kuat. “Setiap orang memiliki peran untuk dilakukan mulai dari pemerintah, swasta hingga individu untuk memastikan makanan sehat dan bergizi tersedia untuk semua,” kata dia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Edhy Prabowo, mengakui negara-negara di dunia tengah menghadapi masa-masa sulit karena krisis terjadi di tiga sektor sekaligus, yakni krisis kesehatan, ekonomi, dan juga sosial. Namun Edhy optimistis sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi solusi mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di Indonesia, FAO bersama Kementerian Kelautan dan Perikananan menjalankan GEF/FAO ISLME Project serta iFISH. Substansi dan tujuan kedua proyek ini adalah mendorong pengelolaan perikanan skala kecil dan menjamin berjalannya pengelolaan sumber daya ikan sesuai kaidah keberkelanjutan.

Edhy memastikan, kebijakan KKP tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi tapi juga keberlanjutan. Menurutnya, menyeleraskan dua sisi tersebut merupakan perintah konstitusi bukan sebatas jargon, sehingga menjadi kewajiban semua pihak untuk mematuhi termasuk kementerian yang ia pimpin.

“Keberlanjutan tanpa pertumbuhan adalah kerugian, tapi pertumbuhan mengabaikan keberlanjutan adalah kehancuran,” kata Edhy.

Memperingati Hari Pangan Sedunia ini FAO Indonesia mengadakan serangkaian kegiatan di bulan Oktober bertajuk “Food Heroes Festival” yang berpusat pada kegiatan-kegiatan virtual. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist