Sebagian Banda Aceh Diprediksi Terendam dalam 50 Tahun Mendatang

Bagikan

Sebagian Banda Aceh Diprediksi Terendam dalam 50 Tahun Mendatang

MASAKINI.CO – Tim Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah memprediksikan 3 persen dari total luas Kota Banda Aceh akan terendam air laut dalam 50 tahun mendatang. Angka ini akan meningkat 11 persen dalam waktu 100 tahun jika tidak ada pengembangan tepat di kawasan tersebut. Bahkan, luasan genangan tsunami diprediksi bertambah 28 persen dari cakup rendaman saat tsunami 2004 silam.

Kajian tentang naiknya muka air laut di pesisir Banda Aceh itu tercatat dalam penelitian tentang dampak kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim.

“Dengan pengaruh kenaikan air laut, tsunami akan tiba lebih cepat yang artinya waktu evakuasi menjadi lebih singkat dan daya rusaknya pun lebih kuat,” ujar Peneliti TDMRC Unsyiah, Syamsidik, saat menyerahkan hasil penelitian dampak kenaikan air laut tersebut kepada Wali Kota Banda Aceh Selasa 21/01.

Syamsidik mengatakan kajian tentang “Strategi Mitigasi Bencana Tsunami dan Banjir Rob yang Diperparah oleh Kenaikan Muka Air Laut Akibat Perubahan Iklim” itu sangat berguna untuk mengetahui prediksi ke depan yang akan terjadi di Banda Aceh terutama terkait tsunami dan banjir rob.

Wakil Rektor Unsyiah Bidang Akademik, Prof. Marwan mengatakan kota Banda Aceh menghadapi masalah baru yaitu perubahan iklim, khususnya kenaikan air laut. Ini dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat pesisir, seperti banjir rob.

Marwan berharap penelitian tersebut bisa menjadi bahan acuan Pemkot Banda Aceh untuk melahirkan kebijakan serta mendesain program mengatasi permasalahan tersebut. Unsyiah juga siap bekerja sama melakukan transfer knowledge atau teknologi sesuai kebutuhan masyarakat.

“Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi terhadap upaya meningkatkan ketahanan masyarakat, khususnya dalam menghadapi tsunami dan banjir rob di Kota Banda Aceh,” kata Marwan.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh mengucapkan terima kasih atas hasil penelitian ini. Ini menjadi landasan bagi pemerintah kota untuk melakukan langkah-langkah dalam mengantisipasi datangnya bencana. Aminullah juga menyebutkan jika saat ini Banda Aceh telah menjadi daerah penelitian terkait bencana.

“Bencana memang tidak dapat diprediksi, tetapi mengedukasi masyarakat harus dilakukan sejak sedini mungkin,” kata Wali Kota.

Selain Banda Aceh, penelitian ini juga dilakukan di Kota Mataram dan Kota Ambon. Ketiga kota ini memiliki ancaman serius terhadap bahaya pesisir, seperti banjir rob, erosi pantai, hingga tsunami. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist