MASAKINI.CO – Persoalan singkatnya penyewaan lahan yang sebagiannya telah dilengkapi infrastruktur bekas PT. Arun di Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe menjadi keluhan para investor.
Hal itu disampaikan Nova Iriansyah, Plt Gubernur Aceh, saat bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin 2/12.
“Kita meminta dukungan dari BKPM untuk dapat bersama-sama menyelesaikan masalah ini, sehingga sektor KEK ini dapat berkembang dan masyarakat dapat memperoleh hasilnya,” kata Nova Iriansyah.
Bahlil mengatakan dalam hitungan bisnis, tidak masuk akal jika kontrak hanya diberikan lima tahun kepada para tenant yang hendak berinvestasi ke Aceh.
“Ini tidak masuk akal. Masa orang baru bangun infrastruktur dan baru jalan satu tahun perusahaannya sudah langsung perpanjangan lagi. Ini tidak ekomonis dan memberatkan para investor,” kata Bahlil.
Bahlil meminta Pemerintah Aceh untuk membuatkan permasalahan dalam sebuah surat yang ditunjukkan kepada BKPM untuk kemudian nanti dipelajari dan dibicarakan pihaknya dengan Kementerian Keuangan.
Bahlil berjanji pihaknya akan mencari solusi atas masalah yang menghalangi berkembangnya investasi di Aceh. “Kita selesaikan dalam Minggu ini. Saya mau fokus urus Aceh, terutama untuk hal KEK,” kata dia.
Nova Iriansyah mengatakan, pihaknya juga akan terus mengembangkan Kawasan Industri Aceh di Ladong di Aceh Besar, merevitalisasi Pelabuhan Sabang, dan berusaha over hendel wilayah kerja Blok B, yang awalnya dikelola Exxon Mobil. []