Laporan Amnesty International, Taliban Persekusi Hak Asasi Warga Afganistan

Sejumlah milisi Taliban berjaga di sepanjang jalan dekat Lapangan Zanbaq, Kota Kabul. (sumber foto: AFP/BBCIndonesia.com)

Bagikan

Laporan Amnesty International, Taliban Persekusi Hak Asasi Warga Afganistan

Sejumlah milisi Taliban berjaga di sepanjang jalan dekat Lapangan Zanbaq, Kota Kabul. (sumber foto: AFP/BBCIndonesia.com)

MASAKINI.CO – Kontras dengan pernyataan Taliban yang menyebut akan menghargai hak asasi warga Afganistan, Amnesty International mengatakan mereka bahkan ingkar sejak lima minggu pertama pengambilalihan kekuasaan.

“Hanya dalam lima minggu sejak mengambil alih Afganistan, kami telah menyaksikan banyak pelanggaran. Mulai dari serangan dan pembatasan terhadap wanita, kekerasan dalam aksi protes, hingga kekerasan terhadap jurnalis dan masyarakat sipil,” ujar Dinushika Dissanayake, wakil direktur Amnesty Internasional untuk Asia Selatan.

Laporan yang diterima Amnesty Internasional, dua jurnalis perempuan asal Kabul mendapat ancaman dan intimidasi dari Taliban. Nama keduanya tidak disebutkan untuk alasan keamanan.

Keduanya meninggalkan kota setelah Taliban mendatangi rumah dan mengancam pihak  keluarga untuk memberitahu keberadaan mereka.

Selain itu, seorang jurnalis mengatakan bahwa seluruh pekerja media, editor dan jurnalis hanya diperbolehkan bekerja sesuai dengan hukum syariah dan aturan Islam.

“Saya belum sekali pun melakukan reportase sejak negara ini jatuh ke tangan Taliban. Beberapa kali Taliban datang ke rumah, saya sembunyi. Sejak negara ini kolaps, kantor kami tutup,” ujarnya.

Juliette Rousselot, petugas program FIDH (Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia) untuk Asia Selatan mengatakan, seharusnya komunitas internasional bekerja sama membantu investigasi yang sedang dilakukan oleh International Criminal Court (Pengadilan Kriminal Internasional) guna memperoleh pertanggungjawaban atas kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan semua pihak.

“Komunitas internasional tidak boleh menutup mata terhadap pelanggaran yang dilakukan Taliban. Mengambil tindakan konkret di dewan Hak Asasi Manusia PBB, tidak hanya menyebarkan pesan bahwa impunitas tidak dapat ditoleransi, tapi juga berkontribusi pada pencegahan pelanggaran dalam skala yang lebih luas,” ujarnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist