MASAKINI.CO – Google mengakui ada kesalahan terjemahan pada layanan Google Translate. Communication Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan mengungkapkan hal tersebut setelah Haekal Afifa asal Aceh melayangkan surat protes.
Pihaknya menemukan beberapa unsur diskiriminasi terhadap suku Aceh dan Melayu di Google Translate.
“Kami telah menyadari bahwa ada kesalahan terjemahan di Google Translate dan kami meminta maaf kepada siapa saja yang mungkin merasa tidak nyaman oleh terjemahan ini,” kata Feliciana dikutip dari Okezone, Rabu (16/10).
Feliciana juga menyebutkan pihaknya saat ini sedang meneliti hal ini dan mengerjakan perbaikan segera.
Sebelumnya warga Aceh, Haekal Afifa melayangkan keberatan dan protes ke pihak Google, khususnya layanan Google terjemahan (Google Translate).
Pasalnya, sejumlah kata dalam terjemahan dari bahasa Jawa (Javanese) dan bahasa Melayu ke bahasa Indonesia mendiskreditkan dirinya dan masyarakat Aceh umumnya.
Dalam surat terbuka untuk Managing Director Google Indonesia, ia turut mencantumkan sejumlah frasa yang ditemukan diskriminatif.
“Ya betul. Diketahui sekitar dua minggu lalu,” kata Haekal Afifa saat dikonfermasi masakini.co, Selasa (15/10) malam.
Ia menjelaskan frasa-frasa tersebut awalnya ditemukan sendiri saat melakukan pencarian. Berikutnya dishare oleh rekan-rekannya.
“Kemudian melakukan validasi, hingga sampai pada kesimpulan kita melakukan protes,” tegasnya.
Ia menyebutkan yang diprotesnya itu Google sebagai penyedia layanan.
“Persoalan user, kontributor atau orang yang menginput saya kira Google punya sistem verifikasi sendiri apalagi itu berkaitan dengan rasisme,” pungkasnya.[]
Discussion about this post