Cegah Covid-19, Imam Besar Masjid Istiqlal Minta Contoh Rasulullah

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA . Foto: Satgas Covid-19

Bagikan

Cegah Covid-19, Imam Besar Masjid Istiqlal Minta Contoh Rasulullah

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA . Foto: Satgas Covid-19

MASAKINI.CO — Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA menyatakan metode yang dilakukan pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19 itu sama seperti protokol Nabi Muhammad saat menghadapi virus di eranya.

Prof. Nasaruddin menyampaikan perkataan Nabi Muhammad kalau berkembang satu virus di suatu tempat jangan pernah masuk ke tempat tersebut dan kalau terlanjur berada di dalamnya jangan keluar dari tempat itu.

“Protokol yang diterapkan itu mencontoh apa yang dilakukan Nabi. Pandemi itu ada. Kalau dibilang tidak ada itu melakukan pembodohan terhadap masyarakat. Tanggung jawab itu nantinya,” ungkap Pro. Nasaruddin dalam talkshow “Santri Sehat Indonesia Kuat” dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Kamis (22/10) pagi.

Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr. Masdalina Pane, M.Si (Han) mengatakan metode pengendalian virus di zaman Nabi Muhammad SAW itu masih relevan dengan saat ini yang dikenal dengan istilah masa karantina.

Dr. Masdalina menyebut pandemi ini bukan sesuatu yang baru.

Menurut Dr. Masdalina santri yang tinggal dalam satu populasi cukup lama seperti di pesantren berisiko terpapar virus corona lebih tinggi. Tapi kalau tidak banyak terhubung dengan dunia luar, justru relatif lebih aman. Begitu juga dengan melakukan penanganan karantina di pesantren jauh lebih mudah di banding di lingkungan rumah.

“Santri yang memiliki gejala ringan mohon segera melaporkan pada pengurus agar segera mendapat tindakan. Dan kalau ada petugas kesehatan dari puskesmas setempat melakukan pengecekan, mohon didukung,” kata Dr. Masdalina yang melakukan talkshow ini via Zoom karena sedang bertugas di Ambon, Maluku, dengan perbedaan waktu dua jam lebih cepat dibanding waktu Jakarta.[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist