MASAKINI.CO – Saat warga tertidur lelap. Sebelum azan subuh terdengar. Ketika dingin dini hari menembus rompi, Murdani dan Mahdini mengayun sapu lidi.

Dua sejoli itu, menjalankan misinya memastikan sekitar Masjid Raya Baiturrahman (MRB) bersih. Bagi mereka, hanya suara azan subuh pertanda rehat, lalu menghambakan diri pada Rabbi.

“Kami membersihkan jalan samping kiri pagar masjid dan di lokasi pedagang berjualan sirih,” ujar Mahdini (28), petugas Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh.

Ia mengaku telah meninggalkan rumahnya sekitar pukul 04.20 WIB. Selain sekitar Masjid Raya Baiturrahman, ia dan Murdani juga membersihkan sampah para pedagang di Taman BTPN, hanya beberapa meter dari masjid.

“Saat jamaah pulang Subuh, lokasi ini sudah harus bersih,” ujarnya.

Ketika Mahdini dan rekannya selesai betugas pada pukul 06.00 WIB, petugas lainnya juga membersihkan ruas jalan di seputaran MRB.

Manager Kebersihan Kecamatan Baiturrahman Joni mengatakan, sebanyak 23 petugas melakukan hal serupa. Mulai dari Jl KH Ahmad Dahlan, Jl Muhammad Jam, Jl Ujong Rimba, Jl STA Mahmudsyah, Jl Tgk Chid Ditiro, Jl Majid Ibrahim, Jl Abu Lam U hingga Jl Iskandar Muda di kawasan Blang Padang.

“Ke 23 petugas itu tersebar di titik-titik lokasi seputaran Masjid Raya Baiturrahman. Mereka mulai bekerja pada pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB,” kata Joni.

Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani menyampaikan apresiasi pada ‘pasukan orange.’ Ia berharap, perjuangan para petugas kebersihan jadi inspirasi bagi warga merawat Banda Aceh tetap bersih.

Hamdani meminta warga ikut berpartisipasi menjaga kebersihan, minimal membantu tugas-tugas para pekerja dengan menempatkan sampah di wadah yang telah disediakan.

“Tidak membuang sampah sembarangan saja itu merupakan bentuk dukungan dan penghargaan kita pada pasukan orange. Kebersihan kota ini merupakan tugas kita bersama,” ujar Hamdani.[Ahlul Fikar]