MASAKINI.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengagendakan pembahasan fatwa kehalalan vaksin Covid-19 dalam Munas MUI yang akan digelar 25-27 November mendatang.
Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi MUI, Abdullah Jaidi mengatakan fatwa kehalalan vaksin corona akan ikut dibahas sebagai topik utama dan agenda yang penting bagi MUI Pusat.
“Bagaimana kita menyikapi mengenai vaksin tersebut dan hal-hal lain yang menyangkut kepentingan dari arahan MUI pusat,” kata Abdullah saat melakukan konferensi pers, Senin (23/11).
Abdullah mengatakan, berkaitan dengan fatwa, tak hanya soal vaksin corona yang memang akan dibahas. Dalam Munas itu akan dikeluarkan draf-draf fatwa yang berasal dari komisi fatwa MUI untuk kemudian dibahas selama Munas.
“Pembahasan fatwa-fatwa, baik fatwa yang berkenaan dengan kondisi fatwa kontemporer ataupun masalah fatwa yang sekarang ini diharapkan umat sebagai fatwa dan penyelesaiannya,” kata dia.
Nantinya kata dia, hasil dari pembahasan fatwa dalam Munas itu akan langsung disampaikan kepada umat.
“(Hasilnya) Apa yang akan kita sampaikan ke umat, jadi untuk masa singkat ini permasalahan umat yang kita hadapi dapat kita sikapi dengan sebaik-baiknya,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Abdullah juga menjelaskan tak hanya soal fatwa, selama Munas pihaknya juga akan membahas beberapa persoalan lain. Salah satunya berkaitan dengan program kerja untuk kepengurusan baru yang akan memimpin MUI selama lima tahun ke depan.
Misalnya berkaitan dengan visi dan misi mengenai tugas MUI yang posisinya meski sebagai mitra tapi tetap bersikap kritis terhadap pemerintah.
“Pembahasan program kerja dan garis besar haluan MUI mengenai program apa yang harus kita lakukan lima tahun kedepan,” kata dia.
Munas MUI rencananya akan digelar 25-27 November mendatang. Gelaran ini akan dilakukan di Hotel Sultan baik secara daring maupun langsung.
Semua peserta yang akan ikut serta dalam kegiatan ini juga dipastikan sehat dan tak terpapar covid-19, maka para peserta diwajibakaan mengikuti terlebih dahulu swab tes sebelum ikut dalam agenda tersebut.[]
CNN
