MASAKINI.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang shelter sensor gempabumi di 194 lokasi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 13 diantaranya berada di Aceh.
Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, pembangunan shelter dan pemasangan sensor gempabumi dilakukan tahun anggaran 2019.
“Setelah terinstal beberapa sensor dan semakin rapat, BMKG daerah khusus Stasiun Geofisika Wilayah Aceh dapat lebih intens memonitor gempabumi kecil dan sangat lokal. Beberapa segment terdapat adanya peningkatan seismisitas,” kata Djati, Jumat (15/5).
Tahun ini, menurutnya bakal dibangun kembali shelter dan sensor di Aceh. BMKG apresiasi pada kepala daerah dalam rekomendasi izin pemakaian lahan tahun 2019.
“Tahun ini BMKG akan memasang peralatan WRS New Generation di Aceh. Alat ini berfungsi mendiseminasikan informasi kejadian gempabumi dan tsunami,” sebut Djati.
Selain itu, BMKG juga akan memasang peralatan Accelerograph di Aceh. Ia menjelaskan peralatan berguna untuk merespon percepatan tanah dan saat terjadi gempa yang sangat significant.
“Dengan peralatan ini BMKG dapat memetakan daerah-daerah mana yang rawan terdampak merasakan serta adanya kerusakan atas gempa bumi yang terjadi,” pungkas Djati.[]