Pemerintah Pusat Komit Jaga Perdamaian Aceh

Suasana peringatan Hari Damai Aceh yang ke-17 tahun dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, 15/8/2022. (foto: masakini.co/Alfath)

Bagikan

Pemerintah Pusat Komit Jaga Perdamaian Aceh

Suasana peringatan Hari Damai Aceh yang ke-17 tahun dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, 15/8/2022. (foto: masakini.co/Alfath)

MASAKINI.CO – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, mengatakan pemerintah pusat terus berkomitmen penuh menjaga perdamaian Aceh.

Pemerintah pusat di Jakarta, tuturnya, akan melaksanakan seluruh butir-butir MoU Helsinki yang lahir usai perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang berkonflik dengan pemerintah Indonesia, 17 tahun lalu atau tepatnya 15 Agustus 2005.

“Pemerintah Pusat ingin memastikan ada perdamaian abadi di Aceh. Seluruh butir-butir MoU Helsinki komit akan dituntaskan. Salah satunya, dari MoU itu, memberikan tanah kepada eks kombatan, tapol/napol, dan masyarakat korban konflik,” katanya saat menghadiri peringatan Hari Damai Aceh yang dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Senin (15/8/2022).

Raja Juli Antoni menyebut pada tahun 2021 seluas 2.500 hektar tanah telah dibagikan kepada yang berhak memperoleh sebagaimana amanat MoU Helsinki. Sementara untuk tahun ini, pemerintah kembali membagikan 2.800 hektar terdiri di tiga kabupaten di Aceh.

Juli mengatakan, pembagian tanah itu bagian dari pada mempererat rasa damai, sekaligus meningkatkan rasa keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat di Tanah Rencong.

“Yang pasti ini tidak hanya dibagikan tanah, akan ada kerja sama juga dengan kementerian, pemerintah lokal, agar tanah ini produktif. Tanah ini bersifat komunal supaya tanah itu tidak diperjual belikan,” ujarnya.

Namun, Juli belum bisa memastikan jenis tanaman apa yang akan ditanam di lahan tersebut. Dia mengklaim hal itu masih dalam pengkajian.

“Saya tak bisa kasih deadlinenya kapan akan selesai. Yang jelas tanah itu sekarang sudah jadi milik hak eks kombatan, tapol/napol, dan masyarakat korban konflik,” jelasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist