MASAKINI.CO – Plt Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati, menyerahkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kepada 20 peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Usaha Home Industri di Aula Kantor Bupati Kabupaten Bener Meriah, kemarin.
Bantuan usaha berupa peralatan mesin menjahit tersebut diserahkan langsung kepada seluruh peserta bimtek yang notabenenya perajin Keurawang Gayo agar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi rumah tangga khas kota dingin tersebut.
Dyah mengatakan, bantuan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Dekranasda Aceh dengan Dinas Koperasi dan UKM Aceh.
“Saya mau bantuan ini jangan disia-siakan para peserta harus fokus dan sungguh-sungguh mengikutinya (Bimtek) sehingga pengrajin Aceh bisa lebih inovatif dan kreatif. Dekranasda ini hadir untuk memajukan pengrajin,” kata Dyah.
Ia menuturkan, Bimtek tersebut merupakan program kerja tahunan Dekranasda Aceh bersama Dekranasda di seluruh kabupaten/kota, untuk melakukan pembinaan terhadap para pengrajin di daerah agar bisa menciptakan produk kerajinan yang berkualitas dan tentunya sesuai dengan ciri khas yang berkembang di daerah tersebut.
“Di masing-masing daerah berbeda pelatihan produk kerajinan, seperti di Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Timur dan Simeulue, kita ada pelatihan bagi pengrajin anyaman tikar pandan. Lalu ada pelatihan Tenun Keurawang di Aceh Besar, Lhokseumawe, dan Aceh Utara”.
“Khusus untuk kerajinan sulaman benang emas kita kembangkan di Aceh Barat, Abdya, dan Aceh Selatan. Di Aceh Besar ada kerajinan songket, sedangkan di Gayo ini, kita menyelenggarakan pelatihan kerajinan Keurawang Gayo,” ujar Dyah.
Tujuan dari pelatihan itu, kata Dyah, adalah salah satu strategi Dekranasda Aceh untuk mendorong agar produk kerajinan khas daerah Aceh bisa semakin berkembang dan dikenal secara luas, serta mendorong pengrajin untuk mengikuti kemajuan teknologi informasi dalam mempromosikan produknya, sehingga penjualan bisa lebih efektif dan efesien. Dengan begitu pemasaran produk dapat menyentuh hingga pasar global.