Rata-rata Pengobatan Covid Habiskan 184 Juta

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).[istimewa]

Bagikan

Rata-rata Pengobatan Covid Habiskan 184 Juta

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).[istimewa]

MASAKINI.CO – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hasbullah Thabrany mengobati Covid-19 butuh biaya mahal.

“Biaya penyakit itu mahal. Dari Covid-19 saja, biayanya bisa sampai Rp600 juta,” ujarnya saat dialog Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (16/11).

Dalam dialog yang dipandu Jubir dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro, ia juga menyebutkan survey di sembilan provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan Covid-19, menemukan biaya tertinggi mencapai Rp446 juta.

“Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien Covid-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap,” jelasnya.

Menurutnya Covid-19 dapat dicegah melalui penerapan disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman (3M).

Covid-19 telah menimbulkan beban dan merugikan negara. Hingga kini, perawatan pasien Covid-19 masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN untuk penanganannya. Pengeluaran negara mencapai 800 triliun (APBN, APBD, dan dana desa) untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5 ribu. Tapi begitu tertular Covid-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah. Lebih baik kita mengeluarkan Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja,” terang Prof. Hasbullah.[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist