MASAKINI.CO – Satgas Penanganan Covid-19 berharap Pilkada serentak tidak menjadi ajang penularan baru atau bahkan melahirkan klaster baru Covid-19.
“Dalam keadaan pandemi, tentunya pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum (pemilu) tidak bisa dilakukan secara normal,” kata Jubir Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan resminya yang dilangsir, Jumat (4/12).
Satgas Covid-19 meminta masyarakat sebagai pemilih harus menyadari pentingnya peran kepala daerah untuk bangkit dari Covid-19.
Pilihlah pemimpin yang menaati aturan-aturan terkait protokol kesehatan saat berkampanye, karena dapat menjadi cerminan tanggung jawab pemimpin kedepannya.
Ia menilai Pilkada tahun ini akan menentukan arah ketahanan kesehatan serta pemulihan masing-masing daerah di tengah pandemi.
“Saya berharap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya memiliki pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki kapasitas serta komitmen untuk memimpin daerah di tengah masa pandemi,” katanya.
Selain itu, masyarakat diminta selalu mematuhi protokol kesehatan selama gelaran pilkada 2020 berlangsung. Alasanya jangan sampai Pilkada ini berkontribusi terhadap peningkatan kasus atau menjadi klaster baru penularan.
“Gelaran Pilkada dapat berlangsung aman apabila semua pihak disiplin protokol kesehatan serta mengikuti aturan yang ditetapkan KPU,” imbuh Wiku.
Berikut pada calon kepala daerah, Satgas Covid-19 meminta memanfaatkan sisa dua hari masa kampanye dengan baik dan jangan lelah mengkampanyekan pentingnya Pilkada yang aman dan bebas Covid-19.
“Bersikaplah dengan penuh tanggungjawab dan jangan melakukan kegiatan kampanye yang memicu kerumunan,” tegas Wiku.
Pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di daerah, segera ambil tindakan yang tegas apabila ditemukan calon kepala daerah yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Bawaslu diminta berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 daerah untuk segera membubarkan kegiatan kampanye yang menimbulkan kerumunan.[]