MASAKINI.CO ā Kekacauan politik di Israel semakin terlihat kepermukaan, bahkan hubungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang tidak baik dengan kabinet perang.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant telah menuduh Netanyahu merugikan keamanan Israel. Sementara Netanyahu menilai Gallant berambisi menjadi perdana menteri hingga dilarang ikut rapat kabinet.
Netanyu juga dilaporkan telah menunda kesepakatan baru terkait sandera. Kabinet perang juga tidak diberi tahu sebelum keputusan diambil.
āPerdana Menteri Benjamin Netanyahu secara sepihak menunda dan membatalkan rencana pembebasan sandera yang telah disepakati tanpa berkonsultasi dengan kabinet,ā kata sumber The Jerusalem Post, dilansir Kamis (18/1/2024).
Pembahasan sandera telah dilakukan pimpinan eselon politik yaitu Gallant serta Menteri Benny Gantz dan Gadi Eisenkot. Menghasilkan kesepakatan yang akan memandu kemajuan negosiasi, yang nantinya akan menghasilkan kesepakatan dengan Hamas ketika para pemimpin politik telah mencapai kesimpulan tentang apa yang dapat diberikan Israel sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Beberapa hari setelah selesainya diskusi di kabinet perang, dan setelah kondisi yang akan memandu Israel dalam tindakan saat ini disepakati, Netanyahu menunda garis besarnya dan meningkatkan tuntutan tanpa berkoordinasi dengan para menteri di kabinet perang.
Menurut laporan, para menteri yang terlibat dalam diskusi tersebut kemudian mengetahui hal ini, dan beberapa dari mereka bahkan menemui perdana menteri untuk mengungkapkan kemarahan mereka.
Pemimpin partai politik Yesh Atid yang juga Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid mengomentari perkembangan ini, dengan menyatakan, “laporan tentang pemisahan menteri pertahanan dari keputusan keamanan yang mempengaruhi kelanjutan pertempuran dan nyawa para sandera adalah bukti lebih lanjut bahwa Israel memiliki perdana menteri yang tidak kompeten dengan pemerintahan yang tidak kompeten. Israel membutuhkan perubahan sekarang.”