MASAKINI.CO – Berbulan-bulan sudah warga di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada menderita akibat kesulitan memperoleh air bersih, Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto pun meminta warga untuk ikhtiar dengan menggelar salat minta hujan atau salat istisqa.

“Usaha maksimal memang harus dan terus dilakukan untuk mengatasi dampak dari keadaan. Namun semua ikhtiar itu juga harus disertai dengan doa. Kita rencanakan salat istisqa itu diadakan di Masjid Lhoknga, Gampong Lamkruet,” kata Iswanto dalam keterangannya diterima masakini,co, Sabtu (13/7/2024).

Permintaan itu disampaikan Iswanto usai memimpin rapat dengan semua pihak terkait penanganan dampak kekeringan yang dialami warga Lhoknga dan Peukan Bada di Posko Darurat Bencana di kantor Camat Lhoknga.

Dalam rapat, ia menekankan semua tindakan yang dilakukan dalam kaitan penanganan dampak kekeringan harus dalam koridor dan koordinasi di bawah kendali Pemerintah Aceh Besar.

“Dengan konsep seperti itu penanganan akan lebih sistematis, terukur dan tepat sasaran atau tidak bias. Hindari sikap saling membunuh karakter, dengan menyampaikan uneg-uneg ke posko bukan malah melebar ke luar,” tegasnya.

Iswanto berkomitmen bakal menuntaskan masalah yang dihadapi warga. Langkah itu mencakup jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang.

Salah satu solusi berkelanjutan adalah dengan membuat sumur bor di masjid empat kemukiman dalam wilayah Kecamatan Lhoknga. Selain itu juga dengan membuat sumur bor di setiap gampong, tepatnya di meunasah atau fasilitas publik.

Khusus untuk sumur bor meunasah itu akan ditalangi dengan dana tanggap darurat di Dana Gampong.

“Untuk sumur bor masjid kemukiman akan ditalangi melalui dana CSR dari PT SBA (Solusi Bangun Andalas). Intinya, kesepakatan itu telah ada dan dibahas melalui beberapa kali rapat koordinasi gabungan,” kata Iswanto.