Kisah Inspiratif UMKM yang Go Digital dan Raih Omzet Menggiurkan

Bazar UMKM BRI. | Foto : BRI

Bagikan

Kisah Inspiratif UMKM yang Go Digital dan Raih Omzet Menggiurkan

Bazar UMKM BRI. | Foto : BRI

MASAKINI.CO Dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan saat ini, keinginan untuk mandiri secara finansialĀ semakin menguat di kalangan masyarakat. Banyak orang mulai mempertimbangkan kembali arah hidup dan karier mereka, bahkan tidak sedikit yang memutuskan untuk keluar dari zona nyaman sebagaiĀ pegawai.

Mereka berani mengambil langkah besar dengan merintis usaha sendiri demi memperoleh penghasilanĀ yang lebih fleksibel dan berkelanjutan, serta memiliki kendali lebih atas masa depan finansialĀ mereka. Diantara mereka ada sosok seperti Widya Purnama Sari, mantan karyawan yang kini suksesĀ menjalani peran baru sebagai pengusaha UMKM berkat program Rumah BUMN.

Widya merupakan Pemilik Kreasi Nyobi, olahan pempek ikan tenggiri berkualitas tinggi. Usaha pempek milik Widya dimulai pada tahun 2020 berangkat dari latar belakang sang suami yang memang telah lama berkecimpung sebagai supplier produk perikanan.

Awalnya, pempek hasil olahanWidya hanya dijual kepada teman-teman dekat. Namun, berkat ketekunan dan eksperimen resepselama hampir satu tahun, kini produknya semakin dikenal luas.

Saat itu hanya coba-coba saja karena memang sering lihat suami bawa bahan ikan. Akhirnya sayacoba olah, dan lama-lama ketemu resep yang cocok,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis, (7/8/2025).

Pada penghujung tahun 2023, Widya mulai lebih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pelatihan dan program pendampingan yang diselenggarakan oleh berbagai komunitas UMKM serta Rumah BUMN binaan BRI di Jakarta.

Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, baik yang dilakukan secara daring maupun luring, Widya tidak hanyaĀ memperoleh wawasan baru tentang pengelolaan bisnis, pemasaran digital, hingga legalitas produk, tetapi juga berhasil membangun relasi dengan sesama pelaku usaha.

Dukungan inilah yang menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan performa bisnisnya, sehingga perlahan tapi pasti, usahanya menunjukkan perkembangan yang signifikan.

ā€œPelatihan itu hampir setiap hari ada, kadang online, kadang offline. Kami diajarkan bikin akun e-commerce, TikTok, hingga bagaimana caranya ekspor. Materi yang paling saya suka dan sangat membantu adalah yang tentang bagaimana berjualan di e-commerce, bagaimana mem-banding produk,” ujar Widya.

Produk pempek olahan Widya tersedia dalam dua kategori: frozen dan ready-to-eat. Untuk kebutuhan acaraĀ seperti catering, Widya menyediakan paket pondokan isi 3 pempek seharga Rp12.000. Sedangkan untuk penjualan reguler, harga per pempek berkisar Rp4.000, dengan kapasitas produksi mencapaiĀ 4.000 pcs.

Selain dipasarkan secara langsung dan melalui jaringan reseller yang ia temui saat mengikuti bazaar, pempek Widya juga kerap hadir di berbagai event yang diadakan oleh komunitas UMKM dan BUMN. Kehadiran di event-event tersebut bukan hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga memperluas jejaringĀ bisnis.

Hingga kini, usaha pempek ini dijalankan oleh tim kecil berisi tiga orang di bagian produksi dan satu orangĀ tambahan di bagian operasional. Dalam sebulan, omzet yang dihasilkan mencapai Rp10-15 juta perĀ bulan, meski menurut Widya, semua masih diputar kembali sebagai modal usaha.

ā€œBelum ambil keuntungan besar, masih putar modal semua. Tapi ke depannya saya ingin punya toko offline. Cuma memang butuh dana yang cukup besar,ā€ tambahnya.

Dengan semangat pantang menyerah dan semangat belajar yang tinggi, Widya Purnama Sari membuktikan program Rumah BUMN binaan BRI ini sangat efektif memberdayakan pengusaha di segmen mikro bahkan lebih kecil lagi sampai dengan level ultra mikro untuk tumbuh dan berkembang.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa BRI terus menjalankan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM. Hingga akhir Juni 2025, BRI mengelola 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan lebih dari 16 ribu pelatihan.

ā€œMelalui Rumah BUMN, BRI tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pendampingan, tetapi jugaĀ membuka jalan bagi para pelaku usaha untuk naik kelas dan go digital. Kami percaya, semakin banyakĀ UMKM yang tumbuh dan berkembang, maka akan semakin kuat pula fondasi perekonomian bangsa,ā€ pungkas Agustya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist