MASAKINI.CO – Kasus Covid-19 di Aceh melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir.Ā Ā Kemarin, atau Minggu (21/6), kasus baru bertambah 10 orang sehingga akumulasi kasus Covid-19 di tanah rencong menjadi 49 orang, dan sudah terjadi penularan lokal dari klaster baru di Aceh Besar.
Dari 10 orang kasus baru tersebut, empat di antaranya merupakan perawat RICU Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) menjelaskan kasus-kasus baru tersebut hasil tracking (melacak) kontak dekat pasien Covid-19 berinisial Suk (63) yang meninggal dunia pada 17 Maret 2020.
āSemua kontak dekat Covid-19 dianggap orang tanpa gejala dan harus diperiksa. Teknisnya tergantung situasi di lapangan dan Gugus Tugas Covid-19. Bisa dipanggil dan diperiksa, home visit, atau yang ada interaksi dengan penderita melapor kepada petugas kesehatan,ā kata SAG.
SAG menjelaskan, petugas mengambil swab keluarga almarhum Suk yang serumah, yakni istri, anak, menantu, dan cucunya, yang tinggal di Aceh Besar.
Perlakukan serupa dilakukan tim surveilans terhadap tim medis yang merawat dan menangani jenazah Suk di RSUDZA Banda Aceh.
Dari hasil pemeriksaan RT-PCR itu, menunjukkan 9 orang konfirmasi positif Covid-19.Ā
Keluarga Suk yang positif tertular virus corona masing-masing berinisial; Na (66), LS (38), Sus (37), BA (12), AB (4).
āMereka semua tinggal di Aceh Besar saat temuan kasus, meski tidak semuanya warga Aceh Besar secara administratif kependudukannya,ā jelas SAG.
Sementara para perawat RICU yang merawat Suk dan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak empat orang masing-masing dengan inisial DEM (29), Mus (32), HY (36), dan Hel (40).Ā
Mereka bertugas di RICU atau Ruang Isolasi Pinere, RSUDZA Banda Aceh, dan dicatat sebagai kasus baru Covid-19 Kota Banda Aceh.
Sedangkan satu orang lainnya yang juga konfirmasi positif Covid-19 yaitu seorang laki-laki dewasa usia 54 tahun berinisial AR.Ā
Ia tinggal di dalam Kota Banda Aceh namun secara administrasi kependudukan bukan warga Kota Banda Aceh.
āJadi, kasus Covid-19 terbaru tersebut, 5 orang dari Aceh Besar dan 5 orang lainnya dari Kota Banda Aceh,ā kata SAG.
Pemerintah mengimbau kepada masyarakat apabila ada gejala sakit dan menemui petugas kesehatan di Puskesmas, klinik, maupun di rumah sakit, selalu menyampaikan informasi yang benar sejujur-jujurnya.
Seorang perawat di sebuah Puskesmas di Aceh Tamiang juga terinfeksi virus Corona, mungkin dari salah satu OTG (pasien) yang bertemu dengannya.
Tenaga medis itu terbatas, dan mereka pun harus isolasi mandiri selama 14 hari apabila kemudian terbukti OTG yang dilayaninya positif Covid-19.
Empat perawat yang konfirmasi positif Covid-19 itu harus diisolasi hingga sembuh. Kekosongan tenaga medis di unit-unit pelayanan kesehatan tertentu sangat mungkin terjadi apabila semua harus diisolasi selama 14 hari.
āBayangkan bila ada kasus emergensi dan tak ada yang melayani. Apalagi jika tertular virus corona, tenaga kesehatan dengan keahlian khusus yang jumlahnya sangat terbatas di Aceh,ā kata SAG.
Berdasarkan data kasus corona di Aceh pada 21 Juni 2020, pukul 15.00 WIB,
jumlah pasien positif terinfeksi corona sudah mencapai 49 orang.Ā
Rinciannya, pasien positif Covid yang masih dirawat sebanyak 27 orang, 20 orang sudah sembuh, dan 2 orang meninggal dunia.
āPasien positif Covid-19 yang meninggal 2 orang tersebut, pasien yang meninggal pada 23 Maret 2020, dan yang meninggal 27 Juni di RSUDZA Banda Aceh,ā ungkap SAG. []