DPRA Ingatkan Pemkab Aceh Barat Siapkan Sarana Pendukung RS Regional

Wakil Ketua DPRA, Safaruddin. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

DPRA Ingatkan Pemkab Aceh Barat Siapkan Sarana Pendukung RS Regional

Wakil Ketua DPRA, Safaruddin. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA meminta pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk mempersiapkan sarana pendukung rumah sakit (RS) regional, sebelum rumah sakit ini rencananya tuntas dibangun pada 2030.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRA, Safaruddin saat meninjau proyek pembangunan RS regional di Meulaboh, Aceh Barat pada, Sabtu (26/6/2021). Dalam rombongan itu turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif dan anggota Komisi V DPRA diantaranya Tarmizi SP, Nora Indah Nita, Muslim, Sofian Puteh, Asib Amin.

Safaruddin menyebut, jika rumah sakit regional ini sudah fungsional, segala penunjang dan pendukungnya harus disiapkan oleh kabupaten setempat. Seperti tenaga medis, dokter, termasuk akses jalan yang luas untuk masuk ke rumah sakit, dan ketersediaan air.

“Kalau rumah sakitnya sudah bagus dan besar, jika tidak didukung oleh akses jalan yang baik dan sarana lainnya sayang juga,” ujar Safaruddin.

Menanggapi permintaan tersebut, ketua komisi IV DPRK Aceh Barat, Ahmad Yani mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memperjuangkan pengalokasian anggaran, guna penyelesaian fasilitas yang dibutuhkan itu pada APBK Aceh Barat tahun anggaran 2022.

“DPRK sangat berkomitmen untuk mendukung penyelesaian fasilitas tersebut, kita harapkan pada tahun 2023 di samping rumah sakitnya sudah fungsional, tentunya fasilitas penunjang dan pendukung juga sudah siap,” katanya.

Dia mengapresiasi kunjungan kerja DPRA dan unsur Pemerintah Aceh ke lokasi proyek pembangunan Rumah Sakit regional di Meulaboh.

Menurutnya, kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien yang telah lama beroperasi saat ini sudah kurang layak, baik dari aspek fasilitas maupun tenaga medisnya.

Dia menyebut kehadiran rumah sakit regional yang representatif sudah sangat dibutuhkan bagi masyarakat Aceh Barat dan pesisir barat-selatan Aceh umumnya.

“Selama ini pasien banyak yang masih harus dirujuk ke Banda Aceh, bayangkan dengan kondisi sedang sakit namun harus menempuh jarak cukup jauh dan melintasi pegunungan untuk sampai ke rumah sakit rujukan. Sering kita dengar pasien meninggal dunia dalam perjalanan, kondisi ini sangat memprihatinkan akibat tidak adanya rumah sakit yang memiliki standar hampir sama dengan RSZA,” ungkapnya.

Ahmad Yani sangat berharap pada tahun anggaran 2022 Pemerintah Aceh bersama dengan DPRA dapat mengalokasikan anggaran secara maksimal guna menuntaskan pembangunan rumah sakit regional tersebut.

“Supaya pada tahun 2023 sudah bisa fungsional,” pungkasnya.(Adv)

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist