MASAKINI.CO – Kasus anggota polisi inisial Briptu WP di Kabupaten Aceh Timur yang diduga menembak kepalanya sendiri hingga tewas, disebut murni bunuh diri berdasarkan hasil uji laboratorium forensik (labfor) dan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta hasil TPTKP Tim Gabungan Inafis Ditreskrimum Polda Aceh.

“Hasil uji laboratorium forensik memastikan kalau Briptu WP meninggal dunia murni karena bunuh diri. Hasil itu juga diperkuat oleh beberapa pemeriksaan lainnya,” kata kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy, Jumat (23/9/2022).

Winardy menyebut Polda Aceh mengedepankan scientific crime investigation dalam menangani kasus tersebut. Pihaknya juga melakukan uji balistik labfor barang bukti senjata untuk membuat terang peristiwa itu.

Uji balistik labfor didapati hasil bahwa barang bukti berupa senjata revolver, peluru kaliber 38, berfungsi dengan baik. Sementara proyektil peluru dalam keadaan rusak berat. Tim labfor juga mengungkap satu katembat dengan hasil pemeriksaan kimia positif nitrat atau senyawa pada proyektil.

Winardy turut menyampaikan hasil gelar perkara Bidpropam Polda Aceh bahwa tak ditemukan keterlibatan personel lain, dalam hal ini Personel Polres Aceh Timur, yang melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri atau Komisi Kode Etik Polri terkait kematian Briptu WP.

Motif

Sejak kasus itu mencuat, publik di Aceh bertanya-tanya apa motif yang melatarbelakangi Briptu WP menghabisi nyawanya sendiri. Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan hal tersebut diduga kuat karena tekanan ekonomi.

“Apalagi diketahui bahwa selama ini Briptu WP ikut membantu perekonomian keluarga,” ujar singkat.

Sebelumnya diberitakan, Briptu WP ditemukan tewas di rumahnya di Desa Seuneubok Punteut, Peudawa, Aceh Timur, pada Kamis sore, 25 Agustus 2022. Dia diketahui merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Timur.