MASAKINI.CO – Pemerintah Kota Banda Aceh membantah maraknya keberadaan anak jalanan dan pengemis di kota tersebut. Kepala Dinas Sosial Banda Aceh, Arie Maula Kafka, bahkan mengklaim anak jalanan dan pengemis di Banda Aceh itu mayoritas datang dari luar daerah.
“Dari pantauan kita lihat tidak maraklah. Meski begitu kita minta warga ikut berperan aktif, caranya bisa dilaporkan ke petugas untuk kemudian ditertibkan,” katanya, Rabu (18/1/2023).
Dia menyebut, anak jalanan dan pengemis merupakan persoalan sosial yang terjadi di kota besar maupun kota yang sedang berkembang seperti Banda Aceh.
Bahkan keberadaan mereka, tutur Arie, makin bertambah diwaktu-waktu tertentu, biasanya jelang Idul Fitri dan Idul Adha. Tak menutup kemungkinan juga ada pihak yang mengkoordinir keberadaan anak jalanan dan pengemis ini.
“Mereka sering beroperasi di simpang-simpang jalan, di warung-warung kopi, cafe hingga area publik lainnya,” ujarnya.
Menurut Arie Maula Kafka, penanganan masalah tersebut bukan hanya menjadi tugas Pemerintah Kota Banda Aceh saja, namun perlu peran serta semua pihak.
“Tentu perlu kerja sama semua pihak agar bisa menyelesaikan persoalan ini, termasuk soal mengungkap gepeng yang terindikasi dikoordinir,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi IV DPRK Kota Banda Aceh, Musriadi meminta Pemerintah Kota Banda Aceh menuntaskan persoalan anak jalanan dan pengemis yang kembali marak kehadirannya di Banda Aceh.
Dia menduga, keberadaan anak jalanan dan pengemis itu telah menjadi bisnis empuk kelompok-kelompok terorganisir, yang memanfaatkan mereka untuk mencari keuntungan pribadi.
