MASAKINI.CO – Sivitas akademika Universitas Syiah Kuala (USK) menyatakan sikap terhadap penyelenggaraan kekuasaan negara dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Deklarasi dan pernyataan sikap ini diikuti puluhan guru besar dan sivitas akademika di Lapangan Tugu Darussalam, Jumat (9/2/2024).
Guru Besar USK, Prof Abu Bakar mengatakan penyampaian sikap merupakan bentuk dari perasaan batin dan tanggung jawab moral atas perilaku penyelenggaraan negara terkait kontestasi suksesi kepemimpinan nasional.
Menurutnya, proses Pemilu harus dilakukan secara jujur dan adil untuk melahirkan sosok pemimpin yang berintegritas dan memiliki legitimasi dari rakyat sebagai pemegang kedaulatan.
āKami yakin bahwa proses sangat mempengaruhi kualitas hasil, maka prinsip yang jujur, umum adil, bebas dan rahasia sangat kita tekankan,ā katanya.
Dalam pernyataan tersebut, Prof. Abu Bakar menuntut agar penyelenggara Pemilu sebagai wujud manifestasi demokrasi yang menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Kata dia, Hukum tidak hanya dipandang sebagai teks semata, melainkan juga harus dilengkapkan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya serta dijalankan secara konsisten dan bermartabat.
Abu Bakar mengingatkan semua penyelenggara negara dan pemerintah untuk tidak memanfaatkan institusi dan sumber daya negara untuk memenuhi kepentingan politik pribadi dan golongan.
āKami juga mengingatkan penyelenggara negara untuk tidak menyalahkan kekuasaan dengan mengerahkan dan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan politik praktis, pribadi maupun golongan,ā tuturnya.
Dalam keselamatan itu pula, akademisi USK tersebut mengajak masyarakat untuk aktif dan terlibat langsung guna memastikan Pemilu berjalan acara adil demi menghasilkan pemerintah yang berintegritas serta mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat.
āMari sama-sama kira ciptakan Pemilu yang damai dan tanpa kekacauan,ā pungkasnya.