MASAKINI.CO – Polisi mengamankan 13 orang massa aksi yang menggelar demonstrasi berujung ricuh di Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Subulussalam, pada Senin malam (23/9/2024).

Aksi demontrasi itu dilakukan massa pendukung pasangan Affan Alfian Bintang dan Faisal yang memprotes keputusan KIP Subulussalam pasca pasangan itu dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS untuk maju di Pilkada Subulussalam.

Kericuhan versi polisi bermula ketika massa di kantor KIP Subulussalam sekira pukul 21.00 WIB, berupaya masuk ke halaman kantor.

Pada saat itu di dalam kantor sedang dilaksanakan kegiatan pengundian dan penetapan nomor urut calon wali kota dan wakil wali kota Subulussalam.

Massa yang berupaya masuk ini di hadang oleh petugas. Tak lama berselang, massa aksi mulai melakukan tindakan anarkis dengan mendorong dan melempari batu ke arah petugas.

“Untuk mengendalikan situasi, petugas mengurai massa dengan menyemprotkan water canon dan gas air mata,” kata Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadisetiawan, Selasa (24/9/2024).

Setelah itu, polisi mengamankan 13 orang peserta aksi. Yhogi mengatakan pihaknya akan melakukan penelusuran terhadap provokator dan massa yang terdeteksi melakukan provokasi.

“Penindakan aksi rusuh kantor KIP kemungkinan tidak berhenti pada 13 orang yang telah diamankan,” ujarnya.

Dia turut mengingatkan masyarakat Subulussalam untuk menjaga situasi Kamtibmas aman dan nyaman demi terwujudnya Pilkada damai yang bermartabat.

Yhogi Hadisetiawan menegaskan polisi akan menindak tegas siapa saja yang berupaya menciptakan kondisi keamanan menjadi tegang di Subulussalam.

“Termasuk memprovokasi masyarakat di media sosial dengan cara menebar berita bohong, fitnah, dan isu SARA, akan kami tindak,” tegasnya.