Aji Sakti Mandra Rekor

MASAKINI.CO – Bench PSPS Pekanbaru bergemuruh, usai mendengar lengkingan peluit akhir pertandingan. Penghuninya berjingkrak-jingkrak, kegirangan. Lelaki berkacama, dengan kaos putih menjadi objek utama.

Dia Aji Santoso, pelatih PSPS. Tubuh mungilnya dipeluk silih berganti. Oleh staf, seturut kemudian pemain.

Malam itu, lewat tangan dingin taktiknya, PSPS mengunci posisi runner-up babak 8 besar Liga 2 musim 2024/25.

Pelatih asal Jawa Timur ini lalu masuk ke lapangan, berjabat tangan dengan pemain utama. Memberi lambaian kepada penonton. Binar mata bahagia, tak mampu ditutupi kacamata beningnya.

Di tangan Aji, PSPS tak pernah kalah dari Persiraja musim ini. Dari empat pertemuan, dua kali menang dan dua kali seri. Termasuk capaian mematahkan rekor tak pernah kalah Persiraja di Stadion H Dimurthala.

Setelah merayakan di bench dan lapangan, Aji menghampiri Tribun Utara. Kain hitam ukuran besar membentang di pagar, bertuliskan: Curva Nord Marwah Pekanbaru.

Ooo.. ooo.. ooo,”
Aji Santoso ale ale ooo,”
Aji Santoso vinci per noi,

Lautan hitam serempak menyanyikan chant untuk juru latih kebanggaan. Mereka terhimpun dalam Curva Nord 1955, suporter tim berjuluk Askar Bertuah. Basis fans yang mendaku diri Ultras of Melayu.

Aji berdiri. Menikmati nyanyian tersebut. Matanya menatap diri yang lain, satu koreografi gambarnya dalam ukuran besar, digantung pada tiang panjang. Tepat di depan; tengah-tengah para Curva Nord.

Pelatih PSPS, Aji Santoso menyampaikan salam respek kepada Curva Nord 1995, suporter ultras PSPS usai mengalahkan Persiraja, Selasa 11/2/2025 | foto: IG/pspsaddict.id

Aji merapatkan dua telapak tangan, mengangkat tinggi melebihi kepala. Salam respek atas kreatifitas dan dukungan tanpa henti para ultas. Lalu melambaikan tangan, melangkah lebih dekat ke pagar tribun utara.

“Terimakasih.. terimakasih.. terimakasih,” ucap Aji berulang.

Sedangkan Aji yang lain; dalam bentuk gambar, duduk di kursi merah. Dengan selinting sebat dikatup bibir. Bertopi koboi, menggunakan jas, dengan kaki di silang; menatap sumringah Aji sungguhan. Sebuah gestur ala ‘Don’ di film-film.

Faktor Kunci

“Alhamdulillah kami mengunci runner-up. Anak-anak cukup solid di lapangan,” ucap Aji Santoso.

Sejak awal, ia optimis timnya bakal mengalahkan Persiraja. Pelatih kelahiran 6 April 1970 sudah memprediksi, bahwa laga akan berlangsung alot. Maka salah satu strateginya, memasang Mamam Abdurrahman di lini pertahanan.

Pengalamannya di timnas Indonesia, jam terbang segunung dengan masih bermain di usia kepala empat, dimaksudkan untuk meredam panasnya laga krusial.

“Maman berhasil menggalang para pemain,” ujarnya.

Faktor kunci lain, di balik keberhasilan tidak pernah kalah dengan Persiraja, Aji kenal betul karakter sepakbola Aceh.

“Karakter Aceh itu permainannya ngotot, keras tapi tidak kasar,” ungkap Aji, kepada masakini.co.

Generasi pencinta sepakbola terkini, terutama dari Aceh—kalangan milenial hingga gen Z, tidak banyak tahu bahwa Aji pernah membela tim Aceh di era Galatama.

“Sebagai pemain, saya sering away ke Aceh. Terus dulu, ada Aceh Putra saya main di sana,” bebernya.

Memorinya di Tanah Rencong masih melekat. Aceh Putra Galatama atau sering diucap APG merupakan klub kenamaan dari Aceh, di era kejayaan PT Arun.

Sepenggal perjalanan mula karier Aji, berjejak di rumput lapangan sepakbola yang berada di Aceh Utara, sebelum pemekaran membidani Lhokseumawe dan Bireuen.

“Selama Aceh Putra itu ada, saya main terus,” aku Aji.

Mitos, Rekor dan Ambang Sejarah

Menurut Aji capaian dua kali seri di fase grup baik di Aceh maupun di Riau, serta kemenangan di markas ‘angker’ Persiraja, Stadion H Dimurthala di pertemuan pertama babak 8 besar Liga 2, modal fundamental yang mendongkrak kepercayaan diri pemain PSPS.

Pelatih PSPS, Aji Santoso menyapa kelompok suporter, Asykar Theking paska mengalahkan Persiraja 1-0 di Stadion Kaharudin, Riau, Selasa 11/2/2025. | foto: MO PSPS

Modal itulah, yang diteruskan semalam. Membungkam Persiraja, mengunci satu tempat runner-up; kian dekat dengan Liga 1. Sekaligus mengubur mimpi Persiraja promosi.

Baginya, sukses mematahkan rekor 16 tahun Persiraja tak pernah kalah di Stadion H Dimurthala empat pekan lalu, ‘sesuatu’ dalam kelindan persaingan PSPS vs Persiraja.

“Saya ini pelatih yang tidak pernah percaya dengan mitos dan history. Kenapa? Karena waktunya sudah berbeda, terus eranya berbeda, materi pemain berbeda, pelatih juga berbeda,” jelasnya.

Aji mengungkapkan, sebelum di PSPS, saat dirinya melatih Persebaya Surabaya, selama 25 tahun Persebaya tidak pernah menang melawan Persija di Senayan. Di tangannya, rekor itu pecah.

Berikutnya, ketika Persebaya selama 23 tahun tidak menang dengan Arema, ketika Aji menjadi pelatih, kemenangan itu direngkuh. Lagi-lagi rekor.

“Ini adalah rekor ketiga dalam karier saya, dalam memecahkan mitos,” sebut Aji.

Dirinya tak pernah lupa, sebelum rekor atas Persiraja patah, anak-anak asuhnya dari Sumatra, seperti Aulia maupun Fardan, menghampiri Aji. Menyampaikan sudah bertahun-tahun Persiraja tak pernah kalah di kandang.

“Tapi saya sampaikan, bahwa saya gak pernah percaya mitos atau klenik-klenik gitu,” kenangnya.

“Angker kalau ada hantu itu mungkin. Tapi kalau bentuk permainan, enggak lah,” kelakarnya.

Pelatih berusia 54 tahun ini lekat dengan rekor. Sakti mandraguna tampak menyatu dalam garis tangan. Kini ia seumpama ‘Sakti Aji Mandra Rekor’.

Bersama PSPS, Aji akan diuji waktu. Apakah di tangannya sejarah emas tertulis. Membawa tim kebanggaan warga Provinsi Riau kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia, setelah seperempat abad menunggu.

Sakti tidaknya Aji, tuahnya untuk tim dari daerah berjuluk Negeri Bertuah akan diuji oleh calon lawannya, antara Persijap Jepara atau Persela Lamongan. Calon runner-up dari Grup Y. Memperebutkan satu tiket sisa.

Atau, Aji bisa lebih sumringah. Lolos langsung, andai di laga pamungkas (tandang) bisa menundukkan PSIM Jogja, lebih dari satu gol. Dengan catatan, PSIM lebih dulu kalah saat melawat ke markas Deltras Sidoarjo, petang nanti.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist