MASAKINI.CO – Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh tahun 2025-2029 di Aula Gedung Mawardy Nurdin, Komplek Balai Kota Banda Aceh, Rabu (9/7/2025).
Acara dihadiri oleh Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda plus dan jajaran internal OPD pemerintah kota serta instansi vertikal, acara juga diikuti oleh para tokoh masyarakat, akademisi, asosiasi profesi, perwakilan media, pemuda, perempuan, forum anak, lembaga swadaya masyarakat, dan penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan bahwa mengawali kepemimpinan dalam menjalankan roda pemerintahan bersama Wakil Walikota Afdhal Khalilullah yang telah diamanahkan memimpin Kota Banda Aceh untuk periode 2025-2030, tentu harus mempersiapkan dokumen RPJM untuk menjadi pedoman dalam menjalankan kebijakan strategis dan program pembangunan untuk 5 (lima) tahun kedepan.
Visi pembangunan Kota Banda Aceh untuk 5 (lima) tahun kedepan yaitu ”Banda Aceh Kota Kolaborasi”, dengan 7 (tujuh) misi pembangunan kota yaitu; meningkatkan kualitas pelayanan dasar, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang adaktif, inovatif dan responsif, memperkuat kemitraan pembangunan dalam rangka meningkatkan daya saing daerah, memanfaatkan potensi sumber daya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan kota, meningkatkan nilai-nilai agama dan budaya, memberdayakan generasi muda dan memajukan olahraga serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Tentunya visi dan misi kami tersebut, pada prinsipnya untuk mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kota Banda Aceh yang lebih baik dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat dan berbagai stakeholders yang harus ikut berperan dalam membangun kota Banda Aceh kedepan. Untuk itu mohon dukungan semua pihak agar berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh, ujarnya.
Illiza juga menyampaikan ada 4 (empat) Klaster implementasi pelaksanaan program pembangunan Kota Banda Aceh kedepan yaitu Pertama Program Prioritas pencapaian visi misi sesuai janji-janji pada saat kampanye, yang kedua Program Legacy yaitu program pembangunan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk jangka waktu 5 tahun yang memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk jangka panjang, Yang ketiga Program Produktif adalah program pembangunan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk jangka waktu 5 tahun kedepan yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat dan menghasilkan PAD bagi Pemerintah Kota Banda Aceh dan klaster pembangunan keempat yaitu Program Kekhususan/ Keistimewaan Daerah adalah program pembangunan yang diprioritaskan untuk meningkatkan pelaksanaan syariat islam dan kearifan lokal di Kota Banda Aceh.
“Tentu perlunya sinkronisasi dan keselarasan Perencanaan pembangunan Kota Banda Aceh dengan kebijakan nasional program Asta Cita Presiden Prabowo dan arah pembangunan Provinsi Aceh”, ujarnya lagi.
Mengingat pentingnya penyusunan RPJM untuk 5 tahun ke depan, Illiza mengharapkan kepada seluruh Kepala OPD untuk berpartisipasi aktif dan serius dalam menyiapkan data-data kebutuhan penyusunan untuk kebutuhan penyusunan RPJM Kota Banda Aceh Tahun 2025-2029 dan mempersiapkan Renstra OPD secara berkualitas.
Musrenbang RPJM ini harus menjadi media penguatan komitmen dan kerjasama seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk memberikan saran dan masukan agar dokumen RPJM Kota Banda Aceh Tahun 2025-2029 yang disusun dapat berkualitas dan tepat waktu, ujarnya.
Dalam Musrenbang ini juga dipaparkan materi oleh Pj. Sekda Kota Banda Aceh Jalaluddin terkait rancangan RPJM Kota Banda Aceh tahun 2025-2029 serta paparan dari Fungsional perencana madya Bappeda Aceh Cut triana dewi terkait sinergisitas perencanaan pembangunan provinsi dan kabupaten/kota dalam RPJMD yang dimoderator oleh Prof. Abd. Jamal selaku tenaga ahli RPJM.
Salah satu peserta yang mewakili Akademisi dari USK Prof Dr Cut Dewi, ST,MT, M.Sc yang juga Guru Besar Bidang Ilmu Konservasi Arsitektur dan Kawasan, memberikan masukan Strategis terhadap Penataan Kota di masa kepemimpinan Walikota Ibu Illiza & Wakil Walikota Bapak Afdal kedepan agar memperhatikan Penataan kawasan Strategis Kota yang memiliki nilai-nilai historis seperti Konservasi Taman Sari, Taman Putroe Phang, Kawasan Peunayong dan kawasan Strategis lainnya agar betul dilakukan Penataan yang baik dan memiliki nilai potensi yang tinggi terhadap sosial budaya, ekonomi dan ekologis nya, dan ini juga berdampak positif terhadap industri pariwisata, sehingga Kota Banda Aceh memiliki karakter yang kuat dari sini Implementasi sebagai Kota Heritage dan Green City, dan ini juga harapan semua pihak bagi Masyarakat Aceh khusus nya warga Kota Banda Aceh, dan kami yakin dimasa kepemimpinan Ibu Illiza dapat diwujudkan dan ini juga menjadi Lagecy untuk generasi akan datang, pungkas Prof Cut Dewi.