MASAKINI.CO – Persiraja Banda Aceh dan Persik Kediri akan saling berhadapan, besok (Jumat, 22/11) pada laga semifinal Liga 2 Indonesia.
Pertandingan ini akan dipentaskan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali pukul 29.00 WITA.
Menarik mencermati pertemuan dua tim ini, dimana keduanya merupakan tim yang menutup laga penyisihan sebagai pemuncak klasemen. Persiraja pemuncak grup wilayah barat, sementara Persik Kediri finish sebagai pemimpin klasemen wilayah timur.
Meski menyandang status sebagai juara di wilayah masing-masing, kedua tim ini memiliki karakter yang berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari perjalanan kedua tim, mulai dari babak penyisihan hingga babak delapan besar.
Kita mulai dari Persiraja, tim berjuluk Lantak Laju ini datang ke Bali dengan status tim paling produktif di Liga 2 Indonesia tahun ini. Ketajaman Persiraja dapat dilihat dari jumlah gol yang ditorehkan Ahsanul Rijal Torres dkk.
Sejauh ini mereka telah mengoyak jala jaring gawang lawan sebanyak 36 kali (22 pekan babak penyisihan wilayah barat) plus 4 gol pada babak delapan besar.
Total Persiraja sudah mengoleksi 40 gol. Jumlah koleksi gol pasukan Hendri Susilo hanya mampu disaingi Persita Tangerang. Pendekar Cisadane mencetak 35 gol di babak penyisihan grup wilayah barat, plus 5 gol di babak delapan besar.
Menariknya, gol-gol Persiraja tidak hanya datang dari para striker saja. Pundi-pundi gol tim asal Bumi Serambi Mekkah ini juga datang dari penghuni second line, bahkan dari pemain bertahan. Artinya, tim ini punya kolektifitas dan siapapun berpeluang mencetak gol. Rata-rata gol Persiraja berada di angka 1,6 per laga.
Namun, produktifitas tim yang juga dijuluki “The Orange Force” ini tidak diimbangi lini belakang. Dari 4 wakil wilayah barat yang lolos ke babak delapan besar, pertahanan Persiraja paling rapuh bersama PSMS Medan. Kedua tim ini mampu dibobol lawan 23 kali selama penyisihan grup wilayah barat. Ditambah pada babak delapan besar 2 kebobolan, sejauh ini Lantak Laju telah berhasil dibobol lawan sebanyak 25 kali. Artinya, kemasukan gol Persiraja rata-rata 1 gol per laga.
Melihat data tersebut, sepertinya Hendri Susilo perlu memberi perhatian lebih agar pertahanan Persiraja lebih kokoh dan sulit dibongkar lawan.
Saatnya melihat rekor Persik Kediri. Meski datang sebagai penguasa wilayah timur, lini depan tim asuhan Budihardjo Thalib tidak menakutkan. Catatan gol tim yang dijuluki “Macan Putih” ini hanya 26 gol selama melakoni laga penyisihan wilayah timur. Rata-rata golnya hanya 1,3 per pertandingan.
Persoalan kurang tajamnya lini depan Persik masih berlanjut ketika berlaga di babak delapan besar. Di Palembang, Faris Aditama dkk hanya mampu menceploskan dua gol saja ke gawang lawan, yakni saat mengalahkan Persita dan bermain imbang dengan PSMS Medan.
Namun, di balik kurang gregetnya lini depan, tim ini memiliki keunggulan lain, yakni di sektor pertahanan. Selama Liga 2 berlangsung, tim asal Jawa Timur ini merupakan tim yang memiliki pertahanan terbaik di Liga 2.
Dari data yang ada, tim ini hanya mampu dibobol 15 kali saat penyisihan grup dan satu kali pada babak delapan besar. Rata-rata kebobolan Persik berada diangka 0,64 per laga. Catatan ini menggambarkan kokohnya pertahanan tim yang pernah menjuarai Liga Indonesia tahun 2003 dan 2006.
Dari data-data ini, siapa yang akan memenangkan pertandingan semifinal dan menyegel tiket promosi lebih awal. Apakah Persiraja yang tercatat sebagai tim paling produktif di Liga 2, atau Persik Kediri, tim dengan pertahanan terbaik.[]