Mengintip Langkah Persik Menuju Kasta Tertinggi

Persik Kediri usai official training.[instagram:persikfcofficial]

Bagikan

Mengintip Langkah Persik Menuju Kasta Tertinggi

Persik Kediri usai official training.[instagram:persikfcofficial]

MASAKINI.CO – Eby Sukore berhasil mengecoh pemain belakang PSIS. Ia kemudian mengarahkan umpan silang yang disambut Cristian Gonzalez di mulut gawang PSIS yang dikawal I Komang.

Goool…!
Pendukung Persik bersorak. Stadion Manahan Solo riuh.

Tim kesayangan mereka unggul. Gol telat striker asal Uruguay itu telah menasbihkan Persik Kediri sebagai jawara Liga Indonesia tahun 2006.

Barangkali itu moment lain terindah Persik di kasta tertinggi sepakbola tanah air, setelah sebelumnya tim asal Kediri itu juara di tahun 2003. Padahal saat itu Persik bermain sebagai tim promosi.

Usai cerita bak dongeng di tahun 2003 dan juara lagi pada tahun 2006 itu, Persik terseok-seok, bahkan meluncur jauh ke bawah: degradasi ke Liga 3 di tahun 2009 dan (juga tahun) 2017 lalu. Di pertandingan play—off liga 2 tahun 2017 tersebut, Persik tumbang di tangan PSIR Rembang. Kalah dan turun kasta.

Padahal di tahun 2006, Persik sangat disegani hingga di level Asia. Dua juru gedor Persik, Cristian Gonzales dan Budi Sudarsono, tampil tringginas.

Mantan wakil Indonesia di kejuaraan Champion Asia itu bahkan berhasil mengalahkan Shanghai Shenhua Cina (1-0) dan Sydney FC Austalia (2-1), serta menahan imbang Urawa Red Diamonds dari Jepang (3-3) di Liga Champion Asia. Urawa Red keluar sebagai juara dalam gelaran edisi itu.

“Kami anggap degrasasi Persik hingga Liga 3 saat ini sebagai kecelakaan sejarah,” kata Beny Kurniawan seperti dilansir BolaSport.com.

Nah. Mari melihat perjuangan mantan wakil Indonesia di kejuaraan Champion Asia itu paska-dekredasi tahun 2017 lalu.

Pertandingan terakhir Persik Kediri di akhir Desember 2018 adalah antiklimak dari gelaran Liga 3. Saat itu, Macan Putih tunduk 0-1 dari PSCS Cilacap. Kekalahan itu tak mempengaruhi hasil akhir dari liga, di mana Persik tetap juara Liga karena di leg perdana tim yang diarsiteki Alfian, itu sukses mengalahkan PSCS 3-1.

Berstatus sebagai tim promosi, Persik langsung menargetkan tembus ke Liga 1 dan menjadi tim terbaik di Liga 2 tahun 2019. Harapan itu, saat ini tak jauh dari kenyataan.

Pasalnya Persik menunjukkan performa impresif sepanjang musim ini. Dalam urusan mencetak gol, Persik memang bermasalah.

Persik hanya mampu mencetak 26 gol, atau rata-rata 1,3 gol per pertandingan selama babak penyisihan grup. Namun dalam urusan bertahan, mereka tim terbaik. Mereka 15 kali mencetak gol ke gawang lawan atau rata-rata 0,64 per laga. Catatan itu menjadikan Persik sebagai runner up Liga 2 Wilayah Timur.

Tembus ke perempat final, Persik langsung diadang Persita Tanggerang dan PSMS Medan. Lawan yang sepadan, kedua tim juga mantan kontestan Liga 2. Melawan Persita, mereka menang. Sementara melawan Medan mereka bermain imbang.

Persik kemudian berhak menemani Persita sebagai semifinalis Liga 2. Persik bakal menghadapi Persiraja Banda Aceh. Di pertandingan lain Persita akan melawan Sriwijaya FC.

Melawan Persiraja Banda Aceh memang bukan perkara mudah. Tim asuhan Hendri Susilo, tim paling produktif Liga 2 sejauh ini. Mereka berhasil mencetak 40 gol selama gelaran liga tahun 2019.

Namun mengalahkan Persiraja dan lolos ke Liga 1 bukanlah hal yang mustahil. Lihat rekor kebobolan Persiraja. Gawang anak-anak Banda Aceh dibobol hingga 25 kali sepanjang musim. Artinya dalam satu laga, Persiraja kebobolan 1 gol.

Jika menang dalam laga melawan Persiraja dalam laga di Stadion I Wayan Dipta Bali, Jumat (22/11) malam nanti, Persik otomatis lolos ke Liga 1 tahun depan. Tinggal menunggu pemenang dari laga Sriwijaya FC vs Persita Tanggerang. Jika menang lagi, maka cerita akan sempurna. Lolos dan juara Liga 2 tahun 2019.

Namun jika kalah dalam laga melawan Persiraja, peluang Persik tetap ada. Macan Putih harus menjadi runner up 2 atau tim terbaik ke tiga dalam Liga 2 edisi ini. Persik harus menghadapi final hidup mati dengan tim yang kalah; Sriwijaya atau Persita Tanggerang.

Mau kalah dan bertahan di Liga 2, atau menang dan melanggeng ke Liga 1? Tentu publik Kediri mengharapkan tim kesayangannya menang dan bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Menarik menunggu kiprah Persik Kediri. Sang juara yang menapak perlahan dari Liga 3. Persiraja juga punya peluang besar mencetak sejarah barunya.[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist