RS Rujukan Pidie Tak Miliki Thermo Gun

Petugas memeriksa suhu tubuh wisatawan di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.[Ahlul Fikar]

Bagikan

RS Rujukan Pidie Tak Miliki Thermo Gun

Petugas memeriksa suhu tubuh wisatawan di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.[Ahlul Fikar]

MASAKINI.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Di Tiro Sigli, Kamis (26/3).

Kunjungan itu untuk memastikan kesiapan pelayanan tenaga medis pandemi Covid-19 di Pidie. Rombongan Komisi IV Bidang Kesehatan DPRK Pidie tersebut Muhammad, Alwi dan Hizbullah.

Lewat kunjungan mendadak itu diketahui rumah sakit rujukan Pemerintah Aceh tersebut, belum memiliki alat pengukur suhu tubuh atau thermo gun yang sering dipakai untuk penanganan Covid-19.

Berdasarkan itu, Komisi IV DPRK Pidie berkesimpulan rumah sakit plat merah tersebut belum siap menjadi rujukan pasien Corona.

Bidang Pelayanan RSUD Sigli, dr. Dwi Wijaya mengaku pihaknya telah mempersiapkan paramedis khusus yang menanggani pasien Covid-19. Namun rumah sakit akan mengalami kewalahan jika membludaknya pasien.

Menurut dr. Dwi Wijaya, selain minim sumber daya, rumah sakit juga belum memiliki Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.

“Sekarang yang paling mendesak itu APD. Disini bahkan alat pengukur suhu tubuh tidak ada, sudah kita pesan juga, karena barang langka. Meski ada uang, barang tidak ada sama saja. Tapi, alat bantu nafas kita tetap ada,” terangnya.

Ia juga menyebutkan untuk kebutuhan masker, diberi jatah dan difokuskan hanya pada paramedis, sehingga tidak dibagikan lagi seperti biasa, mengingat langkanya masker disemua tempat.

“Kami tak boleh beli masker disembarangan, kecuali distibutor resmi, bisa melanggar aturan,” ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi IV, Muhammad pada wartawan mengatakan pihaknya menyanyangkan RSUD Sigli yang menjadi rujukan Covid-19, ternyata alat pengukur suhu tubuh saja belum ada. Belum lagi, APD belum memadai dan ruang khusus penderita Covid-19 belum tersedia.

“Kami berharap, Satgas Pemerintah memfasilitasi segera APD dan mengupayakan ambulan khusus pada pasien yang terindikasi virus corona,” harap politisi Partai Aceh tersebut.

Sementara anggota Komisi IV lainnya, Hizbullah, meminta Pemkab Pidie agar dapat memberikan tunjangan khusus pada paramedis khusus yang mengatasi pasien Covid-19, mereka memiliki risiko yang lebih besar dari pada pihak lainnya.

“Dana tunjangan tersebut, jika bisa diambil dari dana tanggap darurat,” pungkasnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Plt Gubernur Aceh, Nomor 440/972/2020, ada sebelas rumah sakit di Kabupaten/Kota telah ditetapkan menjadi rujukan pasien Covid-19.

Diantaranya, RSUD Meuraxa Banda Aceh, RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, RSUD Dr Fauziah Bireuen, RSUD Langsa dan RSUD Datu Beru Aceh Tengah.

Berikutnya RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya, RSUD Tengku Peukan Abdya, RSUD Jubir Mahmud Aceh Timur, RSUD Gayo Lues, RSUD Sahuddin Aceh Tenggara dan RSUD H Yuliddin Away Aceh Selatan.[Zian]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist