MASAKINI.CO — Harga emas murni lokal mulai mengalami penurunan sejak Kamis (4/6), sebesar Rp100 ribu per mayam (setara 3,33 gram). Hari ini, harga emas jenis perhiasan itu dijual Rp2.520.000 per mayam.
“Harga untuk yang perhiasan di angka Rp2.520.000, belum termasuk ongkos pembuatannya,” kata Murizal, pedagang emas di Jl. Tengku Chik Pante Kulu, Kota Banda Aceh, Sabtu (6/6).
Untuk ongkos pembuatan, pembeli harus merogoh kocek lagi sebesar Rp70-100 ribu, tergantung dari modelnya.
Menurutnya, penurunan harga emas ini akibat menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika pasca mulai hidup kembali aktifitas ekonomi di beberapa negara usai mati suri karena pandemi Covid-19.
“Karena sudah dibelakukan new normal jadi ekonomi mulai membaik dan pasar pun sudah mulai menerima, jadi invenstor pun tidak panik,” katanya.
Selain menguatnya rupiah, faktor lainnya yaitu akibat turunnya harga emas dunia nyaris 1,5% pada penutupan perdagangan hari Jumat (5/6) kemarin. Dalam sepekan terakhir, harga bullion turun 2,38%.
“Harga emas dunia juga ikut turun di USD 1750/troy ons menjadi USD 1650/troy ons. Jadi ada penurunan emas dunia di angka 70 USD/troy ons,” ungkapnya.
Adapun daya beli masyarakat meningkat tajam sejak hari ketiga lebaran Idul Fitri kemarin sekitar 70 persen. Mayoritas masyarakat membeli emas untuk keperluan mahar nikah.
“Rata-rata pembeli datang kemari untuk membeli cincin tunangan dan ada yang pesan satu set untuk mahar pernikahan,” kata Murizal. [Ahlul]