MASAKINI.CO – Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada Pemerintah dan Rakyat Lebanon atas peristiwa ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, Selasa (4/8/2020). Dari kejadian ini menelan korban jiwa baik yang meninggal dan luka-luka.
“Rakyat Indonesia senantiasa bersama rakyat Lebanon dalam menghadapi situasi sulit dan kesedihan ini,” kata Kemenlu dalam siaran pers diperoleh Masakini.co, Jakarta, Jumat (7/8).
Kemenlu menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi di Lebanon pascaledakan. Selain itu, Menteri Luar Negara, Retno Lestari Priansari Marsudi kini terus melakukan komunikasi dengan Dubes RI di Beirut, terutama guna peroleh informasi perkembangan situasi dan memastikan keselamatan serta keamanan WNI.
“Sejauh ini, satu WNI atas nama NNE mengalami luka ringan dan telah mendapat perawatan serta kembali ke rumah,” lanjut keterangan Pers Kemenlu.
Kemenlu menyampaikan, berdasarkan dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI yang tinggal menetap di Lebanon. 1.234 orang di antaranya merupakan Kontingen Garuda yang tergabung dalam Misi Perdamaian PBB UNIFIL, sedang 213 lainnya merupakan WNI sipil.
“Kontingen Garuda yang tergabung dalam UNIFIL FC membantu penanganan pasca ledakan termasuk evakuasi korban,” tandas Kemenlu.
Sementara itu, seperti dilaporkan CNN, Kamis (6/8), terdapat 137 orang meninggal dan 5.000 orang luka-luka akibat ledakan yang terjadi di kawasan pelabuhan itu.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab, mengatakan sejauh ini penyebab pasti ledakan masih diselidiki. Kini pemerintah setempat sedang fokus pada 2.750 metrik ton amonium nitrat bahan peledak yang disimpan di sebuah gudang di pelabuhan.
Diketahui, lebih dari 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi karena ledakan dahsyat itu. [Ali L]