50 Pekerja di Banda Aceh Ikuti Uji Sertifikasi Tenaga Konstruksi

Sejumlah pekerja mengikuti uji sertifikasi tenaga konstruksi di Banda Aceh. [Dok Humas Bna]

Bagikan

50 Pekerja di Banda Aceh Ikuti Uji Sertifikasi Tenaga Konstruksi

Sejumlah pekerja mengikuti uji sertifikasi tenaga konstruksi di Banda Aceh. [Dok Humas Bna]

MASAKINI.CO – Sebanyak 50 pekerja di Banda Aceh mengikuti uji sertifikasi tenaga konstruksi yang diselenggarakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh dan Dinas Perkim dan Program ‘KOTAKU’ Banda Aceh di Gedung ITLC, Jumat (14/8).

Sertifikasi keterampilan tukang bidang konstruksi itu diikuti oleh warga yang berasal dari ampong (Desa) Seutui, Geuceu Meunara dan Lambhuk.

Kegiatan pembekalan dan uji sertifikasi ini berlangsung dalam penerapan protokol kesehatan ketat, dimana semua peserta dilakukan tes suhu tubuh, menggunakan masker dan menempati kursi yang telah diatur jaraknya oleh panitia dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin menyampaikan pembekalan dan uji sertifikasi tukang ini sangat bermanfaat sebagai peningkatan sumber daya manusia, khususnya di bidang kontruksi.

Ia menilai, lewat kegiatan ini dapat membangun pemahaman dan kesadaran bahwa membangun infrasturtur sesuai standar sangatlah penting, dimana bisa dimulai dari peningkatan SDM-nya.

Kata dia, selain untuk meningkatkan sumber daya para tukang, dengan sertifikat yang ada tentu saja para peserta punya kesempatan bersaing dengan tenaga kerja dari luar untuk mengisi lowongan pada proyek-proyek yang ada di Aceh, bahkan luar Aceh.

“Saya punya pengalaman saat jalankan ibadah haji tahun lalu di Arab Saudi. Saya bertemu dengan seorang tukang dari Aceh Selatan. Ia bisa bekerja disana merenovasi Masjidil Haram. Tentu saja ia memiliki sertifikasi. Saya yakin tukang kita juga bisa mencapai level itu asal mau mengembangkan kapasitas diri,” ujar Zainal saat membuka kegiatan tersebut.

Lanjutnya, dengan infrastruktur yang terus berkembang, profesi tukang sangat menjanjikan dan memiliki prospek yang sangat bagus. Menurutnya, saat ini profesi tukang tidak bisa dianggap remeh dan terkesan sebagai buruh kasar karena pekerjaan di bidang kontruksi sangat menjanjikan masa depan.

“Tukang tidak bisa dianggap sebagai buruh kasar. Profesi ini sangat menjanjikan, jangan pernah anggap remeh. Harus digeluti secara serius dan terus berupya mengembangkan ketrampilan diri (skil),” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Aceh, M Hilal mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya pihaknya untuk menyertifikasi tenaga pelaksana kontruksi dengan harapan ke depannya hadir mutu pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.

Pembekalan dan uji sertifikasi ini merupakan tindaklanjut dari Permen PUPR terkait jasa konstruksi, dimana semua pekerjaan yang dilelang atau penunjukan langsung yang dilakukan pekerjanya wajib bersertifikasi.

Dalam kesempatan ini, Ia juga menyampaikan harapan kepada Pemko agar dapat terus menjalin kerjasama dalam peningkatan kualitas SDM. Kedepan, ia berharap kegiatan serupa dapat belanjut untuk pengembangan SDM-SDM di bidang yang lain. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist