MASAKINI.CO – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyebutkan jumlah daerah zona merah atau risiko tinggi naik menjadi 50 dari sebelumnya 28 kabupaten/kota.
“Saya sangat kecewa karena jumlah daerah yang berada di zona merah bertambah hampir dua kali lipat dari minggu sebelumnnya. Selain itu, jumlah daerah yang berada di zona hijau pun semakin menipis,” kata Wiku dalam keterangan resminya, Rabu (2/12).
Saat konfrensi pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, ia juga menyampaikan harapan agar pemerintah daerah dan jajarannya evaluasi kedisiplinan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).
Selain itu terus melakukan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan harus dimasifkan. Berikutnya pelaksaanaan testing, tracing dan treatment (3T) di berbagai tatanan kesehatan di daerah.
“Kami berharap data ini bisa menjadi cermin bagi kita semuanya, baik pemerintah, maupun masyarakat untuk merefleksikan komitmen kita dalam mengendalikan Covid-19,” katanya.
Wiku meminta memburuknya kondisi menjadi cambukan keras semua pihak untuk terus memperbaiki diri, bagi masyarakat jangan pernah abai.
“Karena cepat atau lambat, anda akan menjadi penderita Covid-19, jika lengah dalam memproteksi diri, lingkungan ataupun keluarga anda,” kata Wiku.
Selain zona merah, zona oranye atau risiko sedang jumlahnya juga meningkat menjadi 374 dari sebelumnya 345 kabupaten/kota. Zona kuning atau risiko rendah, menurun menjadi 75 dari 121 kabupaten/kota.
Sementara zona hijau tidak ada kasus baru menurun menjadi enam dari sebelumnya 10 kabupaten/kota. Dan zona hijau tidak terdampak juga menurun menjadi sembilan dari sebelumnya 10 kabupaten/kota.[]