Calon Sutradara yang Ditempa Lewat Aceh Documentary Competition

Para peserta Documentary Competition (ADC) 2021. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

Calon Sutradara yang Ditempa Lewat Aceh Documentary Competition

Para peserta Documentary Competition (ADC) 2021. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Yayasan Aceh Dokumenter kembali memberikan beasiswa untuk produksi film dokumenter bagi mahasiswa melalui Aceh Documentary Competition (ADC) 2021.

Beasiswa ADC ini merupakan program edukasi, produksi dan kompetisi film dokumenter untuk kalangan muda-mudi di Aceh.

Manager program ADC, Muhammad Iqbal mengatakan tahun ini ada sembilan tim yang terdiri dari 18 peserta yang sudah melewati proses basic training sejak tanggal 13 Mei 2021 lalu.

Mereka melanjutkan riset selama satu bulan terhadap ide cerita. Selama satu bulan riset tersebut, peserta mengisi logbook yang merupakan catatan riset mereka untuk menjadi bahan dasar membuat skenario film dokumenter.

Iqbal menyampaikan, proses yang akan dilalui oleh peserta workshop film dokumenter ini tidak hanya mengajarkan hal teknis dalam pembuatan film, tetapi juga mendidik mahasiswa untuk bisa berfikir kritis dan bisa menganalisa sosial.

β€œSelama ini pendidikan kritis menjadi sebuah hal yang dibicarakan dalam pendidikan, menurut saya proses pembuatan film dokumenter ini melatih peserta untuk bisa berpikir kritis,” ujar Iqbal, Jumat (4/6/2021).

Dia menyebut, peserta yang terdiri dari mahasiswa ini adalah calon sineas Aceh yang akan membawa harum nama daerah di kancah perfilman nasional.

Sebagaimana diketahui, Aceh yang tidak punya sekolah film dan salah satu provinsi yang tidak mempunyai bioskop, tetapi dapat melahirkan sineas-sineas setiap tahun melalui program Aceh Documentary Competition.

Dari sembilan tim, tutur Iqbal, sudah terpilih 4 tim untuk memperoleh beasiswa belajar produksi film dokumenter.

Mereka diantaranya; Yoza Aminullah dan T. Salmiza dengan judul film Aceh Pungoe, Maryam Gusti Maya dan Rayhana Inayatillah dengan judul film Jejak Portugis di Serambi Mekkah, Firas Mahdani dan Khansa Najla dengan judul film Sedikit Membantu Bumi, serta Mutmainnah dan Nurul Arifin dengan judul film Sebelah Mata.

“Peserta akan mengikuti proses pembedahan ide cerita untuk dijadikan skenario film dokumenter, kemudian mereka juga akan belajar penyutradaraan, sinematografi, dan editing film,” pungkas Muhammad Iqbal.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist