MASAKINI.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan negara India siap mendukung pengembangan industri fesyen di Aceh. Hal itu lantaran India memiliki hubungan sejarah yang kuat dengan provinsi di ujung barat Indonesia ini.
“India siap memberikan dukungan industri fesyen di Aceh karena Aceh dan India memiliki ikatan emosional yang kuat dari sisi sejarah,” kata Kepala Disbudpar Aceh, Jamaluddin, Sabtu (10/7/2021).
Dukungan itu disampaikan Konsul Jenderal (Konjen) India di Medan, Rhagu Gururaj dalam silaturahmi dan penjajakan kerja sama kebudayaan oleh Disbudpar Aceh.
Jamaluddin mengatakan, hubungan sejarah Aceh dengan India dapat dilihat lewat akulturasi budaya India di Aceh yang hampir memiliki kesamaan seperti dari segi kuliner, upacara adat bahkan motif-motif tradisional.
“Tentu ini disebabkan oleh aktivitas perdagangan rempah Aceh dan India sebagai pemasok tekstil terbesar pada masa lalu,” sebutnya.
Dalam pertemuan itu, tutur Jamaluddin, Konjen India Rhagu Gururaj menjelaskan bahwa India sebagai negara penghasil tekstil terbesar di dunia sangat mendukung program industri fesyen di Aceh.
Rhagu Gururaj menyatakan, sangat memungkin jika dilakukan investasi di bidang industri di Aceh melalui bantuan mesin tekstil.
“India sangat mendukung, mereka persilakan Pemerintah Aceh untuk menyediakan platform khusus untuk kerja sama ini,” kata Jamaluddin.
Sementara itu, Kabid Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh Evi Mayasari menyatakan kerjasama fesyen tersebut selaras dengan usaha Pemerintah Aceh membangkitkan kembali industri kain tradisional seperti tenun dan songket Aceh sebagai upaya pelestarian terhadap karya budaya Aceh yang hampir punah.
Selain itu, Aceh sebagai provinsi yang mayoritas muslim juga memiliki kebutuhan akan fesyen Muslim yang terus mengalami peningkatan.
“Permasalahannya saat ini, Aceh belum memiliki industri tekstil yang memadai, bahan baku untuk ini masih sangat terbatas sehingga harga bahan baku menjadi sangat mahal,” ujarnya.