MASAKINI.CO – Ketua Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K)-akrab disapa dr. Hinky, menyebut, sebanyak 125 juta dosis vaksin Covid-19 sudah diperoleh Indonesia. Sementara sebanyak 45,1 juta atau 16,7 persen populasi di indonesia sudah divaksinasi.
Namun, berita bohong dan kecemasan berlebih terhadap vaksin justru menghambat laju vaksinasi di Indonesia. Menurut dr. Hinky, perlu dilakukan pendekatan psikososial agar masyarakat tidak cemas dan bisa tenang.
“Kadang berita yang muncul di masyarakat hanya saat pasien lumpuh, saat sembuh tidak lagi dikabarkan. Tenaga kesehatan punya audit lengkap jika ada kejadian seperti itu, namun kita tidak bisa membeberkan semua info tentang pasien,” katanya, Kamis, (7/10/2021) kemarin.
dr. Hinky mengatakan, dalam kasus vaksinasi, tenaga kesehatan akan memberitahu jika kejadian medis berpotensi membahayakan publik. “Kita audit, dosis benar, dilakukan pengobatan, prosesnya benar, kalau seperti ini tidak kita jabarkan lagi. Ada kode etik dan norma di situ,” ujarnya.
Ia menyimpulkan, KIPI adalah hal alami yang terjadi setelah vaksin apa pun. Sebagian besar bersifat ringan dan dapat hilang dengan atau tanpa pengobatan.
“Laporan yang akurat, lengkap dan cepat dapat membantu menegakkan diagnosis sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian fatal,” ujarnya.
Saat ini, laporan masyarakat perihal KIPI akan ditangani oleh Komite Nasional KIPI dan Komite Daerah KIPI. Nantinya, mereka akan melakukan kajian sebab akibat dari kajadian yang dilaporkan.