Kematian Akibat Tuberkulosis Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Direktur jenderal WHO, Dr Thedros Adhanom Ghebreyesus. (sumber foto: AFP/Media Indonesia)

Bagikan

Kematian Akibat Tuberkulosis Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Direktur jenderal WHO, Dr Thedros Adhanom Ghebreyesus. (sumber foto: AFP/Media Indonesia)

MASAKINI.CO – World Health Organization (WHO) mencatat sekitar 1,5 juta orang meninggal karena Tuberkulosis pada 2020. Angka tersebut meningkat sejak pandemi Covid-19.

Menurut WHO kenaikan itu terjadi karena sumber daya manusia dan keuangan lebih banyak dialokasikan ke penanganan Covid-19.

“Kabar ini menjadi peringatan global terhadap kebutuhan mendesak akan investasi dan inovasi untuk menutup kesenjangan dalam diagnosis, pengobatan dan perawatan bagi jutaan orang yang terkena penyakit ini,” ujar direktur jenderal WHO, Dr Thedros Adhanom Ghebreyesus.

Secara signifikan, kematian akibat Tuberkulosis terjadi di 30 negara di dunia. Proyeksi pemodelan WHO menunjukkan, jumlah orang yang meninggal karena tuberkulosis dapat meningkat drastis di tahun 2021 dan 2022.

Hal itu dikarenakan kurangnya akses layanan untuk mendiagnosis penyakit ini. Selain itu, menurut WHO, turunnya laporan terhadap penyakit ini juga menghalangi pengobatan dan pencegahan.

Pada 2020, jumlah orang dengan diagnosis Tuberkulosis yang dilaporkan ke pemerintah nasional mencapai 5,8 juta. Laporan tersebut turun dari tahun sebelumnya, yakni 7,1 juta.

“Laporan itu memberikan informasi penting dan pengingat bagi negara-negara untuk segera melacak respon Tb mereka dan menyelamatkan nyawa orang-orang,” ujar direktur program Tuberculosis global WHO, Dr Tareza Kasaeva.

Diketahui di India, Indonesia, Filipina dan China menjadi negara dengan penurunan pemberitahuan tertinggi terhadap Tuberkulosis.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist