Mahasiswa Lhokseumawe Tuntut Aceh Keluar dari Garis Kemiskinan

Mahasiswa menggelar aksi demo di taman Riyadah, Lhokseumawe, Senin 18/10/2021. (foto: masakini.co/Mulyadi)

Bagikan

Mahasiswa Lhokseumawe Tuntut Aceh Keluar dari Garis Kemiskinan

Mahasiswa menggelar aksi demo di taman Riyadah, Lhokseumawe, Senin 18/10/2021. (foto: masakini.co/Mulyadi)

MASAKINI.CO – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) melakukan aksi demontrasi, menuntut pemerintah mengeluarkan provinsi di ujung Sumatera ini keluar dari garis kemiskinan.

Aksi mahasiswa ini dimulai sekitar pukul 11.30 WIB, Senin (18/10/2021), di Taman Riyadah Kota Lhokseumawe. Demontrasi itu dalam rangka memperigati hari pangan sedunia. Sejumlah personil kepolisian Polres Lhokseumawe menjaga jalannya aksi.

Koordinator Aksi, Alfathur Rizki meminta kepada pemerintah untuk melaksanakan pasal 34 UUD 1945 dan Pasal 27 ayat (2) dan wujudkan demokrasi ekonomi, sebagai resolusi agar Aceh keluar dari garis kemiskinan.

Selain itu mahasiswa meminta kepada pemerintah Republik Indonesia untuk menciptakan master plane ekonomi merdeka dari kapitalisme, oligarki, dan neoliberalisme.

“Kami meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi Program Food Estate yang merupakan program pemborosan uang negara di tambah lagi banyak mengakibatkan konfilk sosial budaya akibat perampasan ruang hidup masyarakat,” Katanya.

Pihaknya juga meminta politik pangan harus di kelola secara masif dengan melibatkan seluruh kekuatan rakyat, supaya tidak hanya dikelola oleh kelompok kecil saja (oligarki).

“Kami mengharapkan kepada pemerintah untuk memberi modal, tanah, pengetahuan, dan teknologi kepada nelayan dan petani sebagai resolusi kedaulatan pangan Republik Indonesia,” pintanya.

Aksi mahasiswa di Lhokseumawe tersebut turut meminta pemerintah mengevaluasi satu tahun undang-undang omnibus law, mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis.

Alfathur menyebutkan hari pangan sedunia yang diperangati setiap 16 Oktober, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat global, regional, maupun nasional.

Reporter: Mulyadi

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist