MASAKINI.CO – Kepala Baitul Mal Aceh Tenggara inisial SA, diduga melakukan pencabulan terhadap seorang remaja putri di bawah umur di pondok pasantren yang terletak di Kecamatan Bukit Tusam.
SA disebut sebagai kepala pondok pasantren itu. Perbuatan bejat SA diketahui usai seorang santriwati yang menuntut ilmu agama di pasantren tersebut melaporkan kejadian yang menimpanya kepada keluarga.
Pihak keluarga santriwati lantas melaporkan SA ke kepolisian setempat, Jumat (21/1/2022). Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara AKP Suparwanto membenarkan adanya laporan tersebut.
Polisi telah mengamankan SA untuk diperiksa atas dugaan perbuatan pencabulan itu. Sejauh ini, polisi masih mendalami apakah ada korban lainnya dari perbuatan bejat SA.
Berdasarkan keterangan korban kepada orang tuanya, tutur Suparwanto, korban telah mengalami pencabulan yang dilakukan SA sejak Agustus 2021.
Sementara itu, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bardan Sahidi mengaku marah mendengar berita tersebut. Menurutnya, jika ditanya kepada binatang sapi terhadap perbuatan Kepala Baitul Mal Aceh Tenggara ini, pasti sapi pun juga akan marah.
“Jangankan saya, sapi pun pasti marah mendengar tindakan bejat Kepala Baitul Mal tersebut,” katanya kepada masakini.co, Sabtu (22/1/2022).
Bardan Sahidi mendesak polisi bekerja profesional dan cepat dalam mengungkap kasus tersebut.
