Disdik Dayah Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Pornografi Bagi Santri Darul Abrar Aceh Jaya

Disdik Dayah Aceh melakukan sosialiasi bahaya narkoba dan pornografi bagi santri di Aceh Jaya. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

Disdik Dayah Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Pornografi Bagi Santri Darul Abrar Aceh Jaya

Disdik Dayah Aceh melakukan sosialiasi bahaya narkoba dan pornografi bagi santri di Aceh Jaya. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Dinas Pendidikan Dayah Aceh bekerjasama dengan Polda Aceh melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba, bahaya pornografi dan kesadaran tertib berlalu lintas kepada santri di Dayah Darul Abrar Gampong Baro, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (26/3/2022).

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri yang diwakili Kabid Pembinaan Santri, Irwan Jamaluddin, menyampaikan masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh para generasi muda sebagai pemegang estafet ke depan.

Menurutnya, santri memiliki peran dan berada di garda terdepan dalam menyelamatkan generasi bangsa. Sehingga Pemerintah Aceh merasa terpanggil untuk mensosialisasikan bahaya narkoba dan pornografi yang mengintai semua generasi muda.

“Khususnya bagi santri-santri yang masih sedang menimba ilmunya di lingkungan Dayah. Harapan kita nantinya dapat memahami serta selamat dari bahaya kecanduan narkoba maupun pornografi,” kata Irwan.

Irwan menjelaskan, narkoba merupakan zat berbahaya yang dapat merusak generasi muda. Efek bahaya narkoba yang ditimbulkan di antaranya penurunan kesadaran, halusinasi serta menurunnya daya rangsang.

Dia menyebut, berdasarkan Undang-undang Narkoba Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan ataupun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran serta menyebabkan kecanduan.

“Menggunakan narkoba juga sama halnya dengan membuka jalan bagi kita menuju kehancuran hidup dan masa depan,” ujarnya.

Begitu juga halnya dengan bahaya pornografi, tutur Irwan, perkembangan teknologi yang semakin pesat dan era digital, menjadi salah satu kekhawatiran sebagain besar masyarakat.

“Kekhawatiran ini bukan tanpa sebab, karena generasi sekarang begitu mudah mengakses berbagai informasi di internet. Bila konsen yang diakses bersifat positif, maka akan semakin menambah wawasan itu tidak menimbulkan masalah,” ungkapnya.

“Tapi bila sebaliknya digunakan untuk mengakses konten-konten negatif, seperti pornografi, perjudian, kekerasan, fitnah hingga berita hoax, ini akan membawa dampak buruk bagi mental dan pola pikir anak-anak,” pungkasnya. [adv]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist