Keren! Siswa SLB Aceh Tamiang Budidaya Talas Beneng

Seorang petani meracik tembakau rokok daun talas beneng yang sudah dijemur secara tradisional di Desa Landuh, Aceh Tamiang. (sumber foto: antaranews.com)

Bagikan

Keren! Siswa SLB Aceh Tamiang Budidaya Talas Beneng

Seorang petani meracik tembakau rokok daun talas beneng yang sudah dijemur secara tradisional di Desa Landuh, Aceh Tamiang. (sumber foto: antaranews.com)

MASAKINI.CO – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Aceh Tamiang mengembangkan tanaman talas beneng (Xanthosoma undipes) dengan memanfaatkan lahan kosong di perkerangan kompleks sekolah tersebut kawasan Desa Landuh, Kecamatan Rantau.

Kepala SLBN Pembina Aceh Tamiang, Mutaqqin, mengatakan budidaya talas beneng ini sudah kedua kali dilakukan oleh pihak SLB dengan melibatkan siswa. Ia bertekad akan terus mengembangkan lebih luas lagi kebun umbi-umbian sebangsa keladi tersebut.

“Sebagai kebun percontohan pengembangan talas beneng baru di lahan seluas 300 meter persegi, masih ada lahan kosong yang tersedia. Jumlah bibit yang akan ditanam sebanyak 3.000 batang sebagai cikal bakal pengembangbiakan komoditi ini ke depan,” kata Muttaqim, dilansir dari antaranews.com, Minggu (4/9/2022).

Dia menyebut, manfaat talas beneng sangat banyak, sejak dari buah/umbi, batang hingga daun semua bernilai ekonomis. Bahkan, hasil bahan olahannya bisa diekspor ke luar negeri.

“Umbi talas tidak sebatas bisa dikonsumsi, namun dapat dijadikan serbuk/tepung sebagai campuran obat-obatan di bidang medis. Daunnya diracik menjadi tembakau diminati oleh negara asing,” ujarnya.

Menurut Muttaqin, ukuran umbi talas beneng kuning biasanya lebih besar di atas rata-rata jenis tanaman talas pada umunnya. Dulu, ungkap Muttaqim tanaman ini dianggap tumbuhan liar banyak ditemukan dimana saja dan hanya dijadikan pakan ternak.

SLBN Pembina Aceh Tamiang sendiri sudah pernah panen talas beneng dengan hasil maksimal. Produksi umbi talas dijual di pasar lokal dan sebagian lagi dijadikan bibit untuk ditanam kembali. Sedangkan daun talas pilihan diracik secara tradisional untuk dijadikan tembakau kualitas ekspor.

“Saat ini talas menjadi tanaman budidaya yang primadona. Dalam upaya pengembangannya kami masih butuh sarana dan prasarana teknis terutama untuk produksi dan kualitas tembakau yang dihasilkan talas beneng,” ujar Mustaqin.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist