MASAKINI.CO – Persiraja Banda Aceh mengaku sudah siap menghadapi PSKC Cimahi, Sabtu (10/9/2022). Salah satu hal penting yang telah dibenahi adalah psikologi.
Insiden mati lampu jelang kick-off melawan PSMS Medan, Senin (5/9/222) membuat penonton kecewa. Sejumlah oknum meluapkan amarahnya dengan membakar beberapa fasilitas di Stadion H Dimurthala. Peristiwa tersebut membuat tuan rumah dihukum dengan kekalahan 3-0.
Kejadian itu berdampak bagi kubu Persiraja, terutama psikologi pemain. Di lain sisi, juga menjadi pelajaran berharga bagi manajemen untuk lebih profesional.
Pelatih Persiraja, Washiyatul Akmal menyampaikan, dirinya telah memberikan treatment khusus bagi anak asuhnya.
“Saya berusaha membuat anak-anak fun. Tidak mikir hal itu lagi (insiden). Saya berusaha menenangkan, fokus, serta rapatkan barisan menjaga kondusifitas dalam tim,” ucap Akmal kepada masakini.co, Jumat (9/9/2022).
Laga melawan PSKC Cimahi, menjadi panggung pembuktian bagi skuat muda lagi debutan Liga 2 yang berseragam Persiraja. Untuk itu, tuah Lampineung dengan dukungan suporter sangat diharapkan.
“Yang lalu (insiden) kami mengerti akan kekecewaan itu (suporter). Do’akan kami, kami sangat berharap dukungan dari pecinta Persiraja,” ujar Pelatih Persiraja.
Lebih jauh, ia menyampaikan, kunci utama untuk tidak kehilangan poin di kandang, penggawa Persiraja terlebih dahulu harus menang terhadap dirinya sendiri. Akmal percaya, anak-anak Aceh bisa mengatasi persoalan nervous, sebab dalam diri pemain Aceh terpatri jiwa militan.